Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN LYFE KOMPASIANA] Ingin Menikah Muda, Paling Tidak Persiapkan 3 Hal Ini | Mengatasi Tiga Masalah dalam Krisis Usia 25 Tahun | "Mindfulness" dan Kesediaan Kita Melambat dalam Hening

Kompas.com - 18/05/2021, 20:53 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Menikah pada saat usia mudah sah-sah saja dilakukan. Tapi ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan.

Sebelum kamu memutuskan untuk menikah pada usia yang terbilang muda, pastikan kamu punya penghasilan yang cukup untuk memberian nafkah.

Selain penghasilan, ada baiknya juga kamu memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengelola keuangan.

Dengan punya penghasilan yang cukup dan pengeatahuan mengelola keuangan, kamu bisa menabung untuk kebutuhan buah hati nantinya.

Tidak sampai di situ, kamu juga harus mulai untuk bersikap dewasa, dalam artian kamu sudah sanggup hidup mandiri dan tidak lagi merepotkan orangtua.

Selain mengenai persiapan menikah muda, ada juga kiat-kiat mengatasi permasalahan yang umum terjadi pada usia 25 serta pembahasan mengenai mindfulness.

Berikut konten-konten menarik dan populer pada kanal Lyfe di Kompasiana:

1. Ingin Menikah Muda, Paling Tidak Persiapkan 3 Hal Ini

Kompasianer Martha Weda berbagi kisahnya seputar menikah muda. Kisah ini tentang sahabatnya yang menikahkan sang putri yang masih berusia 19.

Berdasarkan ceritanya itu, sahabatnya itu menikahkan anaknya dengan berat hati. Sebab, sang calon menantu dan juga putrinya, selain terbilang belia, juga tak punya pekerjaan.

Dari kejadian tersebut, setidaknya dia mencatat tiga hal yang sebaiknya dipersiapkan ketika ingin menikah di usia muda.

Pertama, Memiliki pekerjaan atau sumber penghasilan. "Menikah memang sebaiknya didasari cinta. Tetapi setelah menikah, perut tidak akan kenyang hanya dengan "makan" cinta. Kita tetap butuh makan nasi dan teman-temannya," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Mengatasi Tiga Masalah dalam Krisis Usia 25 Tahun

Dalam krisis hidup itu, seseorang biasanya mereka akan merasa tidak memiliki arah (disorientasi), khawatir, bingung, dan galau akan kehidupannya di masa datang, demikian pendapat Kompasianer Ludiro Madu.

Kekhawatiran tersebut, dikatakan dia, bisa muncul secara nyata dalam masalah relasi sosialnya dengan orang lain, termasuk di dalam keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com