JAKARTA, KOMPAS.com – Tingginya minat konsumen untuk berbelanja secara online di masa pandemi Covid-19 harus dibarengi dengan pengetahuan yang memadai, utamanya terkait dengan metode pembayaran.
Jangan sampai karena tidak memahami metode pembayaran, konsumen atau penjual justru dirugikan.
Saat ini di marketplace, ada beberapa metode pembayaran yang bisa menjadi pilihan konsumen, seperti bayar di awal dengan metode transfer, melalui toko retail terdekat, melalui dompet digital, melalui paylater, atau Cash On Delivery (COD).
Khusus COD, Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa membagikan tips aman belanja online menggunakan sistem COD. Berikut ini tipsnya:
1. Pastikan toko online memiliki track record bagus
Andi Djoewarsa mengatakan, toko online yang memiliki track record bagus dapat dilihat melalui kolom komentar masing-masing produk dan dapat dilihat melalui jumlah bintang sebagai penilaian konsumen lain.
Baca juga: Turun Rp 1.000, Simak Rincian Harga Emas Batangan Antam Hari Ini
Selain itu, konsumen dapat menulis pesan di fitur chat aplikasi e-commerce untuk meminta seller agar mengirimkan barang sesuai dengan yang terdapat di aplikasi.
“Pada layanan Ninja COD kami tujukan agar memudahkan pembeli dalam berbelanja online, terutama bagi yang belum begitu familiar dengan opsi pembayaran online maupun perbankan,” kata Andi dalam siaran pers, Rabu (20/5/2021).
2. Pahami syarat dan ketentuan belanja
Setiap e-commerce memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda. Konsumen harus mengetahui beberapa hal seperti harga minimal dan maksimal pembelian, penyedia layanan logistik yang bekerja sama, dan area jangkauan jasa kirim.
3. Manfaatkan pusat resolusi customer care
Dengan memanfaatkan layanan Customer Care maka pembeli bisa langsung melakukan komplain jika menemukan kendala pada saat proses penerimaan barang atau pada saat melakukan pembayaran melalui COD.
Andi mengatakan, di layanan antar Ninja Xpress, Customer Care akan melakukan respons cepat atau tanggapan balik selama 30 detik melalui telepon, 3 menit melalui platform chat, 2 jam melalui email, dan maksimal 2x24 jam.
“Tidak perlu khawatir, Customer Care akan membantu konsumen untuk memberikan ketepatan resolusi pemecahan masalah pengiriman,” kata dia.
Baca juga: Mengenal COD dan Cara Komplain jika Barang Tidak Sesuai Pesanan
Namun demikian, untuk mengatisipasi perselisihan antara kurir dan konsumen, ada baiknya jika konsumen memperhatikan beberapa hal ini sebelum melakukan pembelian dengan metode COD :
1. Memahami metode COD
Dalam transaksi belanja online, COD merupakan metode pembayaran di tempat. Penting untuk dicatat, peran kurir di sini hanya sebagai mitra kurir yang bertugas untuk mengantar paket serta perantara transaksi antara penjual ke pembeli.
Kurir akan mengambil barang dari penjual, untuk diantarkan ke rumah pembeli, dan menerima pembayaran uang tunai dari pembeli di tempat setelah paket diterima, untuk kemudian uang tunai tersebut diserahkan kepada penjual setelah transaksi sukses dan selesai.
“Konsumen tanah air harus lebih cermat dan cerdas dalam berbelanja online menggunakan fitur COD untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan seperti yang sempat viral beberapa waktu belakangan,” kata Andi.
2. Memahami syarat, kebijakan dan transaksi COD
Sebelum menyelesaikan transaksi belanja online, pembeli dan penjual perlu melakukan kesepakatan yang jelas terkait pesanan seperti jenis produk, ukuran warna, harga barang, alamat pengiriman, ongkos kirim, serta mitra kurir yang akan dipilih, utamanya layanan COD.
Selain hal tersebut, ada lagi hal yang tidak kalah penting untuk disepakati oleh kedua belah pihak yaitu mengenai kebijakan pengembalian barang jika pesanan tidak sesuai setelah diterima oleh pembeli.
“Sehingga pembeli dan penjual sama-sama puas dalam melakukan transaksi dan kurir tenang menjalankan tugas,” ungkap dia.
Baca juga: Cara Mengaktifkan Fitur COD di Shopee dan Tokopedia
3. Langkah solusi jika barang tidak sesuai pesanan
Dalam transaksi COD, bila barang atau paket yang diterima oleh pembeli tidak sesuai pesanan atau berbeda dari yang diharapkan, maka pembeli dapat menyampaikan keluhan kepada penjual agar dapat ditindaklanjuti, dengan catatan pembeli tetap melakukan pembayaran barang kepada kurir.
Dalam kasus ini, segala sesuatu yang berkaitan dengan isi paket, sudah menjadi kesepakatan antara pembeli dan penjual dan bukan merupakan tanggung jawab kurir dalam menentukan isi paket.
“Pembeli perlu memahami bahwa kurir merupakan mitra yang bertugas untuk mengantarkan pesanan dengan selamat ke tangan pembeli, dan berkewajiban untuk memastikan isi paket tidak mengalami kerusakan dalam proses pengantaran,” ucap dia.
Bila pembeli melakukan transaksi melalui platform e-commerce, maka pengembalian barang telah diatur sesuai dengan kebijakan yang diberlakukan oleh e-commerce tersebut.
Namun, bila pembeli melakukan transaksi secara langsung dengan pembeli melalui platform social commerce seperti Instagram, Facebook, Whatsapp dan lain-lain, pembeli dapat melakukan pengembalian barang sesuai kesepakatan dengan pembeli.
Baca juga: Video Viral Ibu-ibu Maki Kurir, Bagaimana Sebenarnya Sistem COD di Olshop?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.