Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2021, 00:06 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Reksadana adalah salah satu alternatif pilihan investasi di pasar modal. Investasi jenis sangat direkomendasikan bagi yang belum memiliki keahlian dan pengalaman berinvestasi langsung di pasar modal.

Lalu apa itu reksadana?

Merujuk pada Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27), reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Sementara itu dikutip dari laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), ada tiga hal yang terkait dari reksadana.

Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek. Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Giro, Cek, dan Bilyet Giro

Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksadana adalah dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.

Berikut keuntungan reksadana (apa itu reksadana):

  • Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksadana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.
  • Reksadana adalah mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.
  • Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksadana adalah di mana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.

Baca juga: Cara Membuka Tabungan Emas Pegadaian, Syarat, Biaya, dan Kekurangannya

Tips memilih reksadana

Perencana Keuangan dari OneShield Budi Rahardjo mengatakan, prospek reksadana adalah saat ini sangat menjanjikan. Namun dalam kondisi yang tidak pasti, reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan, karena risikonya rendah.

Budi mengatakan, reksadana pasar uang cukup menarik bagi investor yang menginginkan keuntungan dengan risiko dan volatilitas yang rendah. Hal ini karena underlying dari reksadana pasar uang adalah deposito dan obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun.

“Secara prospek, karena penempatannya di deposito dan obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun, dengan era bunga rendah saat ini masih menarik bagi investor yang ingin mendapat keuntungan lebih tinggi daripada deposito,” kata Budi kepada Kompas.com.

Baca juga: Apa Itu Saham: Definisi, Jenis, Keuntungan, Risiko, dan Cara Membeli

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com