Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNEKS Optimistis Pembiayaan Perbankan Syariah Mampu Bersaing dengan Konvensional

Kompas.com - 21/05/2021, 09:04 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah atau KNEKS menilai kini perbankan syariah mamu bersaing dengan pembiayaan mahal yang umumnya terjadi pada bank konvensional.

Menurut Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat, hal ini karena tingkat margin pembiayaan bank syariah sudah jauh membaik. Bahkan, bank syariah besar seperti Bank Syariah Indonesia (BSI) dinilai sudah mampu bersaing dengan bank konvensional dalam hal tingkat margin.

"Perlu dilihat lagi, tingkat margin perbankan syariah saat ini sudah kompetitif, terutama di bank besar," kata Emir melalui siaran pers, Jumat (21/5/2021).

Baca juga: Mengenal KPR Syariah, Fitur, Syarat Pengajuan Serta Keuntungannya

Emir mengatakan, walaupun saat ini masih ada pembiayaan di bank syariah yang mahal, hal itu bukan karena aspek syariahnya.

Namun, lebih pada aspek ekonominya, seperti dari ukuran dari bank syariahnya dan struktur dana pahak ketiga bank syariah tersebut yang mungkin masih banyak berasal dari dana-dana mahal seperti deposito.

Menurut Emir, bank adalah entitas yang sangat penting dalam perekonomian. Namun, yang kurang sesuai dari bank konvensional adalah mode operasinya yang mengandung unsur-unsur yang tidak sesuai prinsip syariah.

“Oleh karena itu, yang perlu diubah adalah mode operasi banknya. Itulah alasan kenapa muncul bank syariah di dunia," sebut dia.

Emir tak menampik bahwa beberapa bank syariah kecil masih berupaya untuk menurunkan margin pembiayaannya dengan meningkatkan rasio dana murah terutama dana giro dan dana tabungan.

Bank-bank syariah tersebut terus mengajak banyak masyarakat yang belum terlayani untuk ikut menabung di bank syariah.

Baca juga: Pangsa Pasar Keuangan Syariah di RI Masih Belum Capai "Double Digit"

 

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menabung di bank syariah, diharapkan bank syariah tersebut bisa mencapai skala ekonomi sehingga dapat memberikan pembiayaan dengan harga yang kompetitif.

Di sisi lain, Emir menyebutkan, ada perbedaan yang signifikan menabung di perbankan syariah dengan perbankan konvensional, di mana perbankan syariah tidak ada yang namanya bunga. Akan tetapi, lebih menggunakan bagi hasil.

Perjanjian di perbankan syariah juga menggunakan akad mudharabah, di mana akad tersebut merupakan perjanjian kerja sama antara shohibul mal atau nasabah dengan mudharib atau pihak bank. Pada akad ini, nasabah sebagai penyedia uang dan pihak bank sebagai pengelola uang.

Pembiayaan di bank syariah juga tidak menggunakan akad pinjaman berbasis bunga, tetapi menggunakan akad jual beli, sewa, dan akad-akad fikih muammalah lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com