Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Covid-19, IMF Sebut Dunia Butuh Dana Rp 715 Triliun

Kompas.com - 22/05/2021, 13:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut, dunia membutuhkan 50 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 715 triliun (kurs Rp 14.300) untuk mempercepat vaksinasi yang menghentikan Covid-19 secara global.

Lembaga internasional ini memperkirakan, dana sebanyak itu akan menghasilkan pengembalian 9 triliun dollar AS pada ekonomi global.

IMF menyerukan, setidaknya 40 persen dari populasi global harus divaksinasi pada akhir tahun ini. Kemudian 60 persennya akan selesai pada Juni 2022.

Adapun saat ini, hanya 9,5 persen populasi global yang sudah menerima setidaknya 1 dosis vaksin. Vaksin Covid-19 biasanya diberikan sebanyak 2 dosis per orang dengan jeda waktu.

Baca juga: IMF Revisi ke Bawah Pertumbuhan Ekonomi RI, Ini Komentar Sri Mulyani

"Tidak ada negara yang dapat kembali normal sampai semua negara dapat mengalahkan pandemi," kata IMF dalam laporan terbarunya berjudul "Proposal untuk mengakhiri pandemi Covid-19," mengutip CNBC, Sabtu (22/5/2021).

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, IMF menyarankan dunia untuk menginvestasikan 50 miliar dollar AS lagi yang akan mendukung program vaksinasi global.

Dana tambahan ini akan digunakan untuk meningkatkan cakupan vaksin COVAX hingga 30 persen di seluruh dunia, mengadakan tes tambahan, dan memperluas kapasitas produksi vaksin.

Bagaimana cara mendapat dananya?

IMF menyarankan, setidaknya 35 miliar dollar AS berasal dari donor publik baik pihak swasta maupun multilateral. Kemudian sisa anggaran berasal dari pemerintah yang didukung oleh lembaga multilateral.

Lembaga mengatakan, dana 15 miliar dollar AS untuk penanganan Covid-19 sudah tersedia di beberapa lembaga, seperti Bank Dunia (World Bank) dan Bank Pembangunan Asia (ADB).

Sementara itu, ekonomi dunia diprediksi tumbuh sekitar 6 persen tahun ini, dan kembali pada pertumbuhan normal di tahun 2022 pada level 4,4 persen.

Baca juga: Ini Daftar 9 Orang yang Kaya Raya berkat Vaksin Covid-19

Namun sejak pandemi eksis, lembaga yang berbasis di Washington DC ini memperingatkan adanya dampak yang tidak merata pada krisis kesehatan dan krisis di sektor-sektor ikutan.

“Biaya sosial dan ekonomi dari pandemi terus meningkat dan pemulihan yang sudah berbeda antara negara kaya dan miskin terlihat memburuk,” tutur IMF.

Akhirnya, tambahan dana sebesar 50 miliar dollar AS itu muncul sebagai rencana yang diinisiasi ketika para pemimpin dari 20 negara dengan ekonomi global terbesar berkumpul di KTT global membahas cara memerangi pandemi.

“Kami percaya menangani pandemi tetap menjadi prioritas utama kami,” sebut Perdana Menteri Italia Mario Draghi, sebagai tuan rumah KTT.

Baca juga: Jokowi Mau Buktikan Ekonomi RI Bisa Meroket Lampaui Perkiraan IMF dkk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com