Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Cemburu Orang Lain Sukses | Terjebak dalam Khayalan | Mengintip Marriage Market di Shanghai

Kompas.com - 22/05/2021, 16:16 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Setiap mendengar cerita kesuksesan orang lain biasanya kita akan terjebak di antara 2 sikap: termotivasi atau mencemburuinya.

Untuk yang pertama rasanya akan sangat baik, karena kita bisa melihat kesuksesan tersebut sebagai suatu cara untuk kita lebih giat lagi dalam segala hal.

Namun, jika kita sudah merasa cemburu, misalnya, maka hanya akan menurunkan kualitas diri dan kinerja.

Tidak perlu selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Karena, barangkali, kita punya cara dan jalan yang berbeda dalam mencapai kesuksesan itu.

Berikut ini 5 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana dalam sepekan.

1. Mengapa Kita Cemburu Melihat Orang Lain Sukses?

Saat melihat orang lain berhasil, terkadang kita terjebak mitos bahwa hidup adalah sebuah kompetisi.

Ketika seseorang telah "menang", maka kita akan merasa dan berada dalam kekalahan itu. Sebagai pihak yang "kalah", tulis Kompasianer Siska Dewi, kita merasa inferior.

"Saat Anda merasakan semburat kecemburuan karena kesuksesan orang lain, ingatkan diri Anda bahwa hidup bukanlah kompetisi," lanjutnya.

Percayalah bahwa definisi sukses tidak sesempit yang kita lihat. Kisah sukses sesungguhnya sangat berbeda dari orang ke orang.

Kita semua memiliki cerita unik, perjuangan khusus, dan hal berbeda yang membuat kita bahagia. (Baca selengkapnya)

2. Mengenal Maladaptive Daydreaming yang Membuat Seseorang Selalu Terjebak dalam Khayalan

"Tak ada yang salah dengan bermimpi, yang salah adalah ketika kamu hanya bermimpi tapi untuk mewujudkannya kamu tak memiliki nyali," tulis Kompasianer Puja Nor Fajariyah.

Namun, ketika kamu bermimpi kemudian itu menyita sebagian besar waktumu di dunia nyata itu disebut dengan maladaptive daydreaming.

Maladaptive daydreaming ini merupakan kondisi dimana seseorang terjebak dalam lamunan hingga menghabiskan waktu berjam-jam sehingga abai akan hubungan dan tanggung jawab yang dimiliki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com