Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pakar Ekonomi Sebut Program Kartu Prakerja Berikan "Multiplier Effect"

Kompas.com - 22/05/2021, 20:29 WIB
Dwi NH,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, program Kartu Prakerja memberikan multiplier effect atau efek berlipat dari sisi demand dan supply.

Dari sisi demand, kata dia, program pelatihan tersebut memberikan akses bagi mereka yang membutuhkan pelatihan kerja.

“Sedangkan dari sisi supply, program Kartu Prakerja ikut memberikan peluang bagi lembaga pelatihan sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini termasuk memberikan dampak terhadap perekonomian secara keseluruhan,” ujar Piter.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam acara pemaparan hasil survei "Persepsi Penerima Kartu Prakerja terhadap Penyelenggaraan Program Kartu Prakerja" secara live di channel YouTube Cyrus Network, Kamis (20/5/2021).

Baca juga: Catat, Manajemen Kartu Prakerja Kebut Pencairan Insentif di Minggu Pertama

Piter juga memberikan apresiasi atas beroperasinya program Kartu Prakerja yang dilakukan secara digital sehingga dapat menjangkau para pengguna hingga ke daerah pelosok.

“Coba bayangkan kalau tidak dilakukan secara online, maka Kartu Prakerja tidak mungkin bisa mencapai mereka yang berada di pelosok-pelosok negeri,” imbuhnya.

Piter berharap, ke depannya Kartu Prakerja dapat mengakomodasi pelatihan dari kementerian atau pemerintah.

Dengan peserta bisa dengan mudah mengakses pelatihan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) secara online maupun offline.

Baca juga: 7 Hal yang Perlu Diketahui soal Kuota Internet Gratis Kemdikbud

“Saya berharap Kartu Prakerja dapat mewujudkan sinergi dengan program pemerintah. Semoga program-program tersebut bisa berjalan lebih efisien dan efektif,” ucap Piter.

Hasil pemaparan survei Kartu Prakerja

Pada kesempatan itu, Direktur Riset Cyrus Network Fadhli MR memaparkan hasil survei persepsi penerima Kartu Prakerja yang menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju program tersebut tetap dilanjutkan.

“Sebanyak 75,8 persen menjawab setuju dan 22,9 persen menjawab sangat setuju. Responden merasa mendapatkan manfaat dari Kartu Prakerja. Hasil ini tergambar dari angka pihak setuju dan sangat setuju sebesar 98,7 persen,” ujar Fadhli.

"Ada 98,2 persen responden menjawab setuju bahwa mereka telah mendapatkan tambahan ilmu. Mayoritas responden juga menjawab 92,6 persen setuju bahwa ilmu yang didapatkan bisa diaplikasikan ke dunia kerja," tambah Fadhli.

Baca juga: Menaker: Penyandang Disabilitas Kerap Menghadapi Diskriminasi di Dunia Kerja

Tidak hanya itu, dari 98,4 persen responden sebanyak 59,3 persen menjawab setuju dan 39,1 persen menjawab sangat setuju apabila pemerintah melanjutkan program Prakerja.

Dalam kesempatan itu, Fadhli turut mengatakan, jumlah pengangguran menurun 16,2 persen menjadi 39,8 persen.

Sebelumnya, kata dia, sekitar 56 persen mengaku belum bekerja dan sudah mendapatkan pekerjaan usai mengikuti program Kartu Prakerja.

Halaman:


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com