Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengatasi "Latte Factor", Pengeluaran Kecil yang Gerogoti Keuangan Kamu

Kompas.com - 24/05/2021, 08:10 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Pahami tujuan mengeluarkan uang

Latte Factor memang identik untuk memuaskan diri sesaat, yaitu dengan cara mengeluarkan uang demi mendapatkan kebahagiaan dari kopi, misalnya.

Namun, kini kamu harus memahami apa yang akan dibeli benar-benar menambah value diri atau tidak.

“Setiap pengeluaran harus dipikirkan dengan bijak hingga pada pengeluaran terkecil dari uang yang dimiliki,” ungkap Yuki.

Sehingga sebelum berbelanja, kamu perlu pahami tujuannya terlebih dahulu, apakah ini keinginan atau kebutuhan?

2. Mulai biasakan menabung

Cara yang kedua, saran Yuki ialah mulai membiasakan diri untuk menabung dan hidup hemat.

“Sadar dengan inflasi, nilai uang saat ini tidak sama dengan nilai uang yang akan datang,” katanya.

Dengan menabung juga bisa menekan kamu agar tidak mudah jajan sembarangan dan tujuan keuangan di masa depan semakin cepat terpenuhi.

Baca juga: Simak, Ini 9 Tips Mengajukan KPR yang Harus Anda Ketahui

3. Manfaatkan aplikasi yang ada

Dengan kemajuan teknologi, kamu juga bisa manfaatkan beberapa aplikasi. Misalnya, aplikasi pembayaran yang bebas biaya admin saat transfer. Selain mudah, kamu juga bisa menekan Latte Factor biaya admin yang tidak terasa ini.

Untuk memudahkan mencatat pemasukkan dan pengeluaran bulanan, kamu juga bisa gunakan aplikasi Finansialku yang bisa diunduh di Google Play Store atau Apps Store.

4. Mulai hidup sehat

Cara lainnya ialah kamu bisa menggantikan kebiasaan Latte Factor dengan pola hidup sehat. Tentu hidup sehat tidak selalu mahal, kamu bisa manfaatkan pola hidup sehat sederhana yang ada di rumah.

Bisa dengan membawa bekal makanan dan minuman sendiri ke tempat kerja, sekolah, bahkan ke tempat nongkrong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com