Akan tetapi dari tugasnya tersebut Kompasianer Sri Pujiati jadi mendapat pengalaman baru.
"Setelah salat Idul Fitri di kantor, saya dan karyawan di kantor saling bermaafan dan sarapan pagi bersama," tulis Kompasianer Sri Pujiati.
Kemudian setelah itu, lanjutnya, yang tidak sedang bertugas boleh pulang, sedangkan yang sedang bertugas harus tetap di kantor untuk melaksanakan piket. (Baca selengkapnya)
3. Mereka Berlibur, Kami Bertaruh Nyawa
Sebagaimana seorang tentara yang mengabdi dan memegang teguh sapta marga dan sumpah prajurit untuk selalu siap diterjunkan ke medan manapun.
Kompasianer JB. Surbakti punya pengalaman haru untuk itu, karena Ayahnya sendiri seorang prajurit Tentara.
"Momen penting yang harusnya berkumpul dan bercanda tawa dalam perayaan acara keagamaan dan libur yang hangat menjadi pupus karena ayah harus ditugaskan," tulis Kompasianer JB. Surbakti, menceritakan masa kecilnya.
Melepas rindu dan mengucapkan selamat hari lebaran meski pertaruhan hidup atau mati. Sebuah pengorbanan yang tidak perlu dibanding-bandingkan dengan profesi lainnya. (Baca selengkapnya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.