Sementara itu, Anggota Dewan Pengawas INA Darwin Cyril Noerhadi mengatakan, LPI dibentuk pemerintah guna menarik investasi dari dalam maupun luar negeri untuk mendorong perekonomian nasional. Ia bilang, salah satu investor terbesar di Indonesia adalah BPJamsostek.
Lantaran, hal itu tercermin dari dana kelolaan BPJamsostek yang hampir menyentuh Rp 500 triliun saat ini. Sebagian dari dana kelolaan yang besar ini berpotensi untuk masuk ke investasi langsung pada proyek-proyek strategis.
"Investasi asing memang penting, tapi enggak cukup. Maka perlu ada investor lokal dan hari ini kita lakukan penandatanganan dengan investor lokal terbesar, BPJamsostek. Ini momentum terbaik untuk menggerakkan ekonomi kita," ujarnya.
Baca juga: Ada Faktor Musiman, Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi RI Kuartal II Tembus 8,3 Persen
Ketua Dewan Direksi INA Ridha Wirakusumah menambahkan, pihaknya akan menawarkan potensi investasi langsung yang sesuai dengan visi-misi BPJamsostek. Baru-baru ini INA telah menyalurkan investasi untuk proyek jalan tol.
"Kami akan mengelola investasi dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, dan ini mudah-mudahan yang membuat BPJamsostek tertarik untuk investasi bersama-sama dengan prinsip kehati-hatian," kata dia.
"Ke depan kami akan mencari tempat-tempat berinvestasi yang cocok dan baik, juga bersifat longterm (jangka panjang) dan stabil serta menciptakan tenaga kerja," tutup Ridha.
Baca juga: Merger dengan Tokopedia, Ini Manfaat Yang Diterima Gojek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.