BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sinar Mas

Vaksinasi Gotong Royong, Upaya Sektor Swasta Pulihkan Ekonomi Negeri

Kompas.com - 24/05/2021, 17:52 WIB
Alek Kurniawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Demi mempercepat sekaligus memperluas jangkauan vaksinasi Covid-19 dalam negeri, pihak swasta yang dipelopori oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menggandeng pemerintah menghadirkan program Vaksinasi Gotong Royong.

Vaksinasi Gotong Royong resmi bergulir secara serentak di sejumlah kawasan pabrik dan perkantoran yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Selasa (18/5/2021).

Dalam pelaksanaannya, pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkontribusi penuh dalam menyukseskan dan mempercepat program vaksinasi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyaksikan secara langsung penyelenggaraan perdana tersebut. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa pasokan vaksin untuk Vaksinasi Gotong Royong tersedia sebanyak 420.000 dosis.

“Guna menyukseskan program ini, kami telah mengantongi komitmen penyediaan vaksin sebanyak 30 juta dosis,” kata Jokowi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (19/5/2021).

Untuk diketahui, karyawan yang mendapatkan vaksin dalam program Vaksinasi Gotong Royong tidak dibebankan biaya apa pun. Sebab, biaya penyelenggaraan vaksinasi menjadi tanggungan perusahaan yang berpartisipasi.

Hal tersebut sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Beleid itu juga mengatur bahwa pelaksanaan vaksinasi mesti berlangsung di luar fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan memakai vaksin yang berbeda dengan pemerintah.

Hal itu dilakukan agar Vaksinasi Gotong Royong tidak menghambat program vaksinasi nasional yang tengah berjalan.

Program vaksinasi nasional berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional. Pada kuartal I 2021, pertumbuhan ekonomi nasional mengalami perbaikan meskipun masih tumbuh minus 0,74 persen. DOK. SINAR MAS Program vaksinasi nasional berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional. Pada kuartal I 2021, pertumbuhan ekonomi nasional mengalami perbaikan meskipun masih tumbuh minus 0,74 persen.

Momentum berharga

Mengawali program tersebut, sebanyak 19 perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur telah sukses menggelar vaksinasi untuk karyawan, salah satunya Sinar Mas Agribusiness and Food.

Managing Director Sinar Mas Saleh Husin mengatakan, kepercayaan pemerintah untuk mengawali Vaksinasi Gotong Royong di pabrik Sinar Mas Agribusiness and Food di Marunda, Kabupaten Bekasi, merupakan momentum berharga.

“Ini menjadi momentum untuk mendukung upaya bangsa Indonesia menciptakan kekebalan kelompok dan membantu normalisasi aktivitas karyawan,” kata Saleh.

Pada kesempatan yang sama, Head of Corporate Affairs Sinar Mas Agribusiness and Food Harry Hanawi berharap, vaksinasi dapat menjaga keberlangsungan produksi pabrik.

“Cakupan vaksinasi yang semakin masif dan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang prima dapat menjadi landasan menjaga keberlangsungan produksi sehingga kebutuhan bahan pangan masyarakat maupun pasokan biodiesel bagi program bahan bakar terbarukan pemerintah tetap terpenuhi,” jelasnya.

Pada pelaksanaan perdana, hampir 600 karyawan pabrik yang dikenal sebagai Marunda Refinery mendapatkan injeksi vaksin Sinopharm. Selanjutnya, Vaksinasi Gotong Royong akan menjangkau lebih dari 3.000 karyawan secara bertahap.

Selain Sinar Mas Agribusiness and Food, anak perusahaan Sinar Mas lain juga turut dalam program Vaksinasi Gotong Royong, yakni PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Tangerang Mill yang berada di bawah naungan Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas.

Secara bergelombang, perusahaan tersebut akan memvaksin 4.000 karyawan. Vaksinasi yang hendak diadakan di Bekasi dan Tangerang Selatan itu akan difasilitasi oleh Tzu Chi Hospital dengan melibatkan Klinik Pratama Simas Sehat, Eka Hospital, serta SehatQ.

Sebagai informasi, SehatQ adalah salah satu startup yang bergerak di bidang health tech. SehatQ turut ambil bagian menyukseskan program Vaksinasi Gotong Royong dengan menjadi mitra perusahaan.

Founder SehatQ Linda Wijaya mengatakan, SehatQ memberikan dukungan melalui kehadiran tenaga kesehatan sebagai vaksinator untuk ribuan pekerja pada pelaksanaan vaksinasi.

“Selain itu, penerima vaksin juga bisa berkonsultasi lebih lanjut secara online melalui fitur Chat Dokter dan Telekonsultasi dengan video di aplikasi SehatQ. Peserta juga bisa berkonsultasi untuk mempersiapkan diri menerima dosis kedua,” kata Linda.

SehatQ, tambah Linda, berkomitmen mendukung kesuksesan program Vaksinasi Gotong Royong melalui empat layanan.

Pertama, layanan online screening bagi calon penerima vaksin. Kedua, penyediaan tenaga kesehatan sebagai vaksinator.

Ketiga, pemantauan kondisi kesehatan karyawan lewat telekonsultasi setelah menerima vaksin. Keempat, menyajikan laporan pelaksanaan vaksinasi yang dapat diakses oleh perusahaan secara daring.

“Dengan demikian, peserta tidak perlu mengunjungi fasilitas layanan kesehatan. Di lain sisi, perusahaan bisa memastikan seluruh karyawan mendapatkan vaksin Covid-19,” jelas Linda.

Sebanyak 19 perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur telah sukses menggelar Vaksinasi Gotong Royong untuk karyawan, salah satunya Sinar Mas Agribusiness and Food.DOK. SINAR MAS Sebanyak 19 perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur telah sukses menggelar Vaksinasi Gotong Royong untuk karyawan, salah satunya Sinar Mas Agribusiness and Food.

Perbaikan ekonomi

Program Vaksinasi Gotong Royong menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7 persen pada kuartal II 2021.

Presiden mengatakan, program vaksinasi nasional berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional. Pada kuartal I 2021, misalnya, pertumbuhan ekonomi nasional mengalami perbaikan meskipun masih tumbuh minus 0,74 persen.

“Dengan kerja keras, kami harap bisa mencapai target tersebut pada kuartal II 2021, yakni April, Mei, dan Juni. Ini bisa dicapai karena produksi di semua lini perusahaan dan unit usaha mulai bergerak normal,” kata Jokowi.

Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata pun menyambut baik program Vaksinasi Gotong Royong. Pasalnya, program ini dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.

“Vaksinasi di lingkup industri manufaktur dengan karyawan dalam jumlah besar dapat mempercepat gerak sektor industri memulihkan perekonomian Indonesia,” kata Suhendra.

Dalam pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong secara perdana, pemerintah juga mengapresiasi dukungan sejumlah pilar bisnis Sinar Mas yang menugaskan para tenaga medisnya.

Pemerintah juga mengingatkan agar karyawan penerima vaksin tetap mengedepankan prokes.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com