Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit APBN Tembus Rp 138,1 Triliun pada April 2021, 0,83 Persen dari PDB

Kompas.com - 24/05/2021, 18:18 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan defisit APBN hingga April 2021 mencapai Rp 138,1 triliun.

Angka ini setara dengan 0,83 persen dari PDB RI dari target defisit sebesar 5,7 persen tahun ini. Defisit juga setara 13,7 persen dari target defisit mencapai Rp 1.006,4 triliun.

"Defisit APBN hingga April 2021 sedikit mengalami perbaikan Rp 138,1 triliun, juga relatif lebih rendah," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI secara virtual, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Pemerintah Proyeksikan Defisit APBN 2022 Turun hingga ke 4,5 Persen dari PDB

Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) ini menyebut, defisit terjadi lantaran penerimaan negara lebih rendah dibanding belanja negara untuk mengantisipasi dampak Covid-19.

Tercatat, penerimaan negara hingga April 2021 baru Rp 585 triliun. Capaian tersebut setara 33,5 triliun dari target yang ditetapkan dalam APBN 2021 mencapai Rp 1.743,6 triliun.

Pendapatan negara ini didapat dari pajak Rp 374,9 triliun atau 30,5 persen dari target sebesar Rp 1.229,6 triliun. Meski masih terkontraksi -0,46 persen, kontraksinya lebih baik dibanding -3 persen pada tahun 2020.

"Dibanding tahun lalu, pertumbuhan ini sudah lebih baik karena tahun lalu bulan April 2020 pertumbuhan penerimaan pajak kontraksinya -3 persen, jadi ada perubahan arah," ungkap Sri Mulyani.

Sementara itu, penerimaan negara dari bea dan cukai mencapai 78,7 triliun dari target Rp 215 triliun, PNBP Rp 131,3 triliun dari target Rp 298 triliun, dan hibah sebesar Rp 100 miliar dari target Rp 900 miliar.

Angka tersebut masih tumbuh masing-masing sebesar 36,5 persen (year on year/yoy), 14,9 persen (yoy), dan 94,2 persen (yoy).

Belanja negara

Sri Mulyani mencatat belanja negara sudah tembus Rp 723 triliun hingga April 2021, atau 26,3 persen dari target Rp 2.750 triliun sepanjang tahun ini.

Belanja tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD). Dia merinci, belanja pemerintah pusat dibagi menjadi belanja kementerian/lembaga (K/L) dan belanja non K/L masing-masing Rp 278,6 triliun dan Rp 211,3 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani Optimistis Defisit APBN Bisa di Bawah 3 Persen di 2023, Ini Alasannya

Belanja K/L sudah mencapai 27 persen dari target Rp 1.032 triliun, sementara belanja non K/L sudah 22,9 persen dari target Rp 922,6 triliun. Kendati demikian, belanja barang seperti untuk perjalanan dinas ditekan hingga -2,6 persen.

Perjalanan dinas ini diarahkan untuk belanja operasional yang berhubungan dengan vaksin, sehingga tumbuh 65 persen (yoy). Tercatat, belanja vaksin mencapai Rp 7,4 triliun dan hingga 20 Mei 2021, sebanyak 23,9 juta dosis vaksin sudah diberikan.

"Belanja barang kita coba re-focusing dari barang yang berhubungan dengan perjalanan dinas jadi barang seperti vaksin dan kesehatan. Tapi belanja modal tetap kita akselerasi," beber Sri Mulyani.

Selanjutnya TKDD terealisasi Rp 233,2 triliun atau 29,3 persen dari target Rp 795,5 triliun. TKDD terdiri dari transfer ke daerah sebesar Rp 216,4 triliun atau 29,9 persen dari target Rp 723,5 triliun, lebih rendah dibanding tahun lalu sebesar 31,6 persen.

Sementara dana desa mencapai Rp 16,9 triliun atau Rp 23,4 persen dari target Rp 72 triliun.

"TKDD secara overall masih terkontraksi 3,4 persen. DBH ada kenaikan karena penyaluran kurang bayar tapi DAU -16 persen dan DAK Fisik -3,6 persen," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com