Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN GAYA HIDUP KOMPASIANA] Kiat Belanja Online untuk Hewan Peliharaan | Waspada Belanja Online | Tips Memilih Buku Anak

Kompas.com - 25/05/2021, 12:26 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Bagi para pemilik hewan peliharaan di rumah pasti tahu betul bagaimana mereka mesti menyiapkan hingga menstok makanannya.

Apalagi jika ingin hewan peliharaan tetap sehat, maka pemiliknya memberikan makanan terbaik dan sesuai dengan kebutuhan serta memiliki nutrisi yang seimbang.

Namun, dalam kondisi seperti sekarang, setiap membeli makanan hewat mesti dilakukan secara online.

Kendala yang dihadapi biasanya justru stok makanan sudah habis sedangkan makanan yang sudah dipesan tak kunjung datang.

Lantas, bagaimana mesti menyikapi agar hal-hal seperti itu tidak terulang kembali?

1. Kiat-kiat Belanja Online untuk Hewan Peliharaan

Setiap anggota keluarga di rumah Kompasianer Martha Weda memiliki hobi yang berbeda-beda dalam memelihara hewan peliharaan.

Suaminya memelihara ikan lele dalam ember, sedangkan anaknya ebih fokus pada ikan hiasnya yaitu ikan cupang. Tidak hanya itu, di rumah juga ada 4 ekor kucing.

Untuk semua kebutuhan makanan kini mereka beli secara online. Kompasianer Martha Weda mesti paham cara berbelanja hewan peliharaan dan kebutuhannya, agar tidak kecewa dan meminimalkan komplain.

"Guna menghemat ongkir (ongkos kirim) serta mempersingkat waktu pengiriman, dalam berbelanja online kebutuhan hewan peliharaan sebaiknya memilih toko yang lokasinya tidak jauh," tulisnya.

Apalagi untuk benih ikan hidup, lanjutnya, semakin dekat dan singkat jarak serta waktu pengiriman maka semakin kecil risiko kematian ikan dalam proses pengiriman. (Baca selengkapnya)

2. Hati-hati Belanja Online di Facebook

Kompasianer Tety Polmasari menceritakan pengalamannya ketika itu membeli buku tentang kehidupan Rasulullah sehari-hari.

Karena memang sedang mencari buku tersebut, maka ada iklan pada laman Facebook milik Kompasianer Tety Polmasari.

Memang baru sekadar memilih "pesan sekarang", tapi kemudian sudah langsung mendapat respon dari CS-nya.

Namun, ternyata belum begitu membutuhkan buku itu dalam waktu dekat, jadi Kompasianer Tety Polmasari ingin membatalkannya saja.

"Tapi ternyata tidak semudah itu main membatalkan. Karena jika saya tidak jadi beli ada beban biaya yang harus ditanggung si CS," tulis Kompasianer Tety Polmasari.

Setelah mencari tahu dan menanyakan lebih rinci, ternyata ketika memilih "order sekarang" berarti sudah dinyatakan membeli dan harus jadi. (Baca selengkapnya)

3. Tips dan Pentingnya Memilih Buku Anak Sesuai Rating Usia

Sebelum membahas mengenai kategori bacaan anak sesuai rating usia, ada baiknya kita pengenal terlebih dahulu kenapa memberikan batasan bacaan kepada anak sesuai rating usia itu penting?

Hal yang paling mendasar, menurut Kompasianer Amalia Mumtaz Nabila, karena minat dan kemampuan anak mengolah sesuatu yang ada di sekitarnya berbeda-beda di setiap jenjang tahunnya.

Selaras dengan itu, buku bisa menjadi sarana edukasi ataupun justru membawa pengaruh buruk terhadap pola tingkah laku anak jika orang tua tidak cukup bijak memberikan batasan bacaan.

Misal, Kompasianer Amalia Mumtaz Nabila mencontohkan novel-novel romansa Wattpad mungkin sudah bisa diterima oleh anak di usia remaja.

"Meskipun begitu, novel-novel yang menampilkan cerita cinta belum tentu bisa diterima oleh anak yang masih berada di usia sekolah dasar," tulisnya. (Baca selengkapnya)

***

Simak konten menarik lainnya di Kompasiana pada kategori Gaya Hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com