Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Sudah Rendah, BRI Akui Permintaan Kredit Masih Lemah

Kompas.com - 25/05/2021, 13:05 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren suku bunga kredit rendah masih belum mampu mengerek permintaan kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara maksimal.

Hal tersebut terefleksikan dengan merosotnya realisasi penyaluran kredit sebesar 1,77 persen, dari Rp 930,73 triliun pada kuartal I-2020, menjadi Rp 914,19 triliun pada kuartal I-2021.

Kemudian, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) bank dengan kode emiten BBRI pada periode tiga bulan pertama tahun ini berada di level 87,2 persen.

Baca juga: Kuartal I-2021, Laba Bersih BRI Turun Jadi Rp 6,86 Triliun

Direktur Utama BRI Sunarso mengakui, realisasi tersebut masih berada di bawah posisi yang diinginkan oleh perseroan.

"Saya sih inginnya LDR kita sekitar 90 persen yang ideal," kata Sunarso dalam konferensi pers virtual, Selasa (25/5/2021).

Menurut Sunarso, suku bunga rendah merupakan salah satu cara untuk mendongkrak permintaan kredit.

Namun tren yang mengikuti rendahnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) itu masih belum mampu mengangkat permintaan pembiayaan perbankan.

"Untuk menumbuhkan kredit antara lain bunganya diturunkan. Tapi kemudian bunga diturunkan juga belum mengangkat loan demand," ujar dia.

Baca juga: BRI Buka Suara Soal Pengenaan Tarif di ATM Link

Sunarso justru menilai, untuk meningkatkan permintaan kredit maka diperlukan pertumbuhan dari konsumsi rumah tangga.

Dengan meningkatnya daya beli masyarakat, maka permintaan kredit diproyeksi akan tumbuh secara beriringan.

"Maka kita fokus meningkatkan konsumsi rumah tangga dan peningkatan daya beli masyrakat," ucap Sunarso.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Survei Populix: 54 Persen Masyarakat RI Belanja di 'E-commerce', Mayoritas Gen Z

Survei Populix: 54 Persen Masyarakat RI Belanja di "E-commerce", Mayoritas Gen Z

Whats New
6 Dampak Negatif Adanya Pembangunan Ekonomi

6 Dampak Negatif Adanya Pembangunan Ekonomi

Whats New
Di Hadapan Jokowi, Erick Thohir Sebut Bank-bank BUMN Sudah Gelontorkan Rp 1.600 Triliun kepada UMKM

Di Hadapan Jokowi, Erick Thohir Sebut Bank-bank BUMN Sudah Gelontorkan Rp 1.600 Triliun kepada UMKM

Whats New
Lokasi Jadi Faktor Moncernya Bisnis F&B, Benarkah?

Lokasi Jadi Faktor Moncernya Bisnis F&B, Benarkah?

Smartpreneur
Menurut Jokowi, Ini Sektor Industri yang Menjanjikan ke Depan

Menurut Jokowi, Ini Sektor Industri yang Menjanjikan ke Depan

Whats New
Modal Rakyat Sediakan Solusi Pembiayaan untuk UMKM Mamin

Modal Rakyat Sediakan Solusi Pembiayaan untuk UMKM Mamin

Smartpreneur
Di Hadapan Jokowi, Bahlil Minta Tukin Pegawai Kementeriannya Dinaikkan

Di Hadapan Jokowi, Bahlil Minta Tukin Pegawai Kementeriannya Dinaikkan

Whats New
Resiliensi Ekonomi Nasional di Tengah Ketidakpastian Global

Resiliensi Ekonomi Nasional di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BTN Bentuk Program Pendanaan untuk Investasi di 'Startup'

BTN Bentuk Program Pendanaan untuk Investasi di "Startup"

Whats New
Harga Cabai hingga Kangkung Picu Inflasi di Batam dan Tanjungpinang

Harga Cabai hingga Kangkung Picu Inflasi di Batam dan Tanjungpinang

Whats New
Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 138,1 Miliar Dollar AS

Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 138,1 Miliar Dollar AS

Whats New
Gen Z, Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Mengajukan Kartu Kredit

Gen Z, Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Mengajukan Kartu Kredit

Spend Smart
Pelita Air Buka Rute Penerbangan Langsung Jakarta-Sorong Setiap Hari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Penerbangan Langsung Jakarta-Sorong Setiap Hari, Simak Jadwalnya

Spend Smart
Sentil yang Ragukan Hilirisasi, Menteri Bahlil: Yang Bicara Itu Otaknya Keliru!

Sentil yang Ragukan Hilirisasi, Menteri Bahlil: Yang Bicara Itu Otaknya Keliru!

Whats New
Menanti Penyertaan Modal Negara untuk Pengalihan Polis Jiwasraya

Menanti Penyertaan Modal Negara untuk Pengalihan Polis Jiwasraya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com