Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN WORKLIFE KOMPASIANA] Sulit Dapat Tempat Kerja yang Ideal, Maka Bikin Asyik dan Beradaptasilah!

Kompas.com - 25/05/2021, 16:38 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Dunia kerja memang selulu membuat kita lebih bisa mengenal orang lain lebih dalam.

Entah karena lingkungan atau rekan kerja saat dalam mendapati masalah tertentu akan terlihat karakter aslinya.

Pasalnya, ketika sudah bekerja kita tidak bisa melakukan pekerjaan seorang diri. Ada kerja tim, ada komunikasi yang dibangun dengan rekan kerja, dan lainnya.

Oleh karena itu, terkadang kita bisa bertemu rekan kerja yang sedikit menyebalkan hingga menyenangkan.

1. Tak Ada yang Ideal, Maka Beradaptasilah!

Kompasianer Agus Wahyudi membuka tulisannya dengan sangat menarik: tidak ada yang ideal, apalagi sempurna --karena itulah keniscayaan dunia.

Maka, lanjutnya, yang kita butuhkan itu sikap adaptif, mampu menyesuaikan diri, pada lingkungan kerja misalnya.

Ada beberapa karakter rekan kerja yang berbeda-beda bisa kita temui.

Mereka yang tidak mendukung, tidak memberikan kontribusi positif, bikin kesal, bikin stres, merusak kesehatan, dan membawa dampak buruk dalam hidup lainnya.

"Saya selalu mendapati adanya kaum pengeluh di setiap perusahaan. Mereka bekerja setengah hati. Merasa kurang dengan yang diterima di perusahaan tempatnya bekerja," tulis Kompasianer Agus Wahyudi. (Baca selengkapnya)

2. Berdamai dengan Lingkungan Kerja yang Toxic

Bagi setiap (calon) karyawan atau pekerja di suatu perusahaan menyimpan harapannya masing-masing terkait kantor yang menjadi tempatnya meniti karier.

Bahkan, menurut Kompasianer Seto Wicaksono, saking begitu baiknya hubungan antar rekan kerja, mereka merasa kantor itu ibarat rumah kedua dan rekan kerja terasa seperti keluarga.

"Itu hanya sedikit harapan sekaligus gambaran kantor yang ideal bagi sebagian karyawan. Realitanya, seringkali tidak demikian," lanjutnya.

Merasa kesal hingga ada keinginan untuk mengundurkan diri dari perusahaan tentu saja ada, tapi dalam jangka panjang hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah. (Baca selengkapnya)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com