Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Andi Gani: Dekat dengan Jokowi, Terpilih Lagi Jadi Komut PT PP

Kompas.com - 25/05/2021, 22:15 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Jajaran Komisaris dan Direksi PT PP (Persero) Tbk dirombak melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2020.

Dalam RUPS yang berlangsung pada hari ini, Selasa (25/5/2021) bertempat di Kantor Pusat PT PP Jakarta ini, sejumlah nama diganti, namun posisi Komisaris Utama (Komut) tetap diduduki Andi Gani Nena Wea.

"Saya bersyukur atas amanah besar yang diberikan kembali pada saya," kata Andi Gani, usai terpilih lagi pada jabatan yang sama pada Selasa (25/5/2021) di Jakarta.

Baca juga: Erick Thohir Rombak Komisaris dan Direksi PT PP, Ini Selengkapnya

Andi Gani merupakan salah satu Komisaris Utama BUMN termuda. Betapa tidak, pada saat pertama kali diangkat beberapa tahun lalu, usianya baru 39 tahun.

Sosok Andi Gani selama ini dikenal sebagai pimpinan kelompok buruh. Ia aktif mengomandoi Konfederasi Buruh ASEAN dan menjabat juga sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).

Di luar aktivitasnya sebagai aktivis buruh dan Komut PT PP, Andi Gani juga dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Andi Gani merupakan loyalis Jokowi sejak Kepala Negara itu merintis karier politik dari Solo sebagai Wali Kota Solo.

Baca juga: Bertemu Jokowi, Andi Gani Bantah Ditawari Jabatan Wakil Menteri

Kemudian, secara aktif Andi Gani turut menggalang dukungan buruh saat Jokowi maju menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Pemilihan Presiden selama 2 periode.

Ia bahkan sempat diminta bergabung ke dalam jajaran Kabinet Kerja Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Namun, ia lebih memilih tetap menjadi Komisaris Utama PT PP untuk berkonsentrasi penuh membantu Presiden Jokowi di bidang infrastruktur.

Dalam RUPS tahunan PT PP sendiri terdapat sejumlah perubahan. Ayodhia GL Kalake diangkat sebagai Komisaris menggantikan posisi Letjend (Purn) Sumardi yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris.

Baca juga: Lawan Omnibus Law, Pimpinan KSPSI Andi Gani Rela Dicopot sebagai Presiden Komisaris BUMN

Sedangkan di posisi Direksi, perseroan mengangkat Sinur Linda Gustina Manurung sebagai Direktur Strategi Korporasi dan HCM perseroan menggantikan posisi M Toha Fauzi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi 2.

“Selain beberapa mata acara rutin yang diputuskan dalam RUPS Tahunan, Pemegang Saham PTPP juga menyetujui adanya perubahan susunan pengurus perseroan,” ujar Andi Gani Nena Wea yang juga merangkap sebagai Komisaris Independen.

Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT PP yang baru:

Dewan Komisaris

  1. Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Andi Gani Nena Wea
  2. Komisaris Independen: Nur Rochmad
  3. Komisaris: Ernadhi Sudarmanto
  4. Komisaris: Hedy Rahadian
  5. Komisaris: Loso Judijanto
  6. Komisaris: Ayodhia GL Kalake

Direksi

  1. Direktur Utama: Novel Arsyad
  2. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Agus Purbianto
  3. Direktur Bidang Gedung: Anton Satyo Hendriatmo
  4. Direktur Bidang Infrastruktur: Yul Ari Pramuraharjo
  5. Direktur Bidang EPC: Eddy Herman Harun
  6. Direktur Strategi Korporasi dan HCM: Sinur Linda Gustina Manurung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com