Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Menguat, Harga Emas Tembus 1.900 Dollar AS

Kompas.com - 27/05/2021, 07:13 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

CHICAGO, KOMPAS.com - Emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), didorong oleh ekspektasi berlanjutnya sikap dovish  - kemungkinan menunda kenaikan suku bunga - Federal Reserve AS.

Namun menguatnya kembali (rebound) mata uang dollar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS meredupkan daya tarik logam mulia dan membatasi kenaikannya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terkerek 3,2 dollar AS atau 0,17 persen menjadi ditutup pada 1.901,20 dollar AS per ounce.

Baca juga: Naik Tipis, Simak Rincian Harga Emas Antam Terbaru Hari Ini

Emas menembus pertahanan teknis utama 1.900 dollar AS, dan mencetak penyelesaian pertama di atas angka 1.900 dollar AS sejak awal Januari.

Sehari sebelumnya, Selasa (25/5/2021), emas berjangka melonjak 13,50 dolar AS atau 0,72 persen menjadi 1.898 dolar AS, setelah meningkat 7,8 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.884,50 dolar AS pada Senin (24/5/2021).

"Kenaikan imbal hasil (obligasi pemerintah) AS dan penguatan dollar membuat memberi beberapa alasan untuk sebagian investor keluar dari emas," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

"Tapi kami masih akan melihat harga emas terus naik dan level 1.950 dollar AS sepertinya merupakan tujuan jangka pendek," tambah Moya.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan berubah lebih tinggi, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sementara indeks dolar pulih dari posisi terendah, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Beberapa pejabat Fed telah menegaskan kembali komitmen mereka terhadap sikap kebijakan yang dovish, sementara wakil ketua Fed Richard, Clarida pada Selasa (25/5/2021) mengatakan bahwa mereka dapat mengekang berjangkitnya inflasi jika itu terjadi tanpa membuat pemulihan keluar jalurnya.

"Dengan investor masih membunyikan alarm atas inflasi, minat institusional dalam kompleks logam mulia kemungkinan akan terus meningkat setelah arus keluar berbulan-bulan, memberikan kekuatan yang mengimbangi terhadap kekhawatiran tapering (pengurangan pembelian obligasi) untuk saat ini," kata TD Securities dalam sebuah catatan.

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Pelaku pasar sekarang fokus pada produk domestik bruto, klaim pengangguran, dan data belanja konsumen AS minggu ini.

Baca juga: 5 Tips Investasi Emas untuk Investor Pemula

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Mengenal Timor, Mobil Nasional Tommy Soeharto yang Tersangkut BLBI

Mengenal Timor, Mobil Nasional Tommy Soeharto yang Tersangkut BLBI

Whats New
BSI Dapat Lisensi Beropersi di Dubai, Erick Thohir: Perkuat Bisnis di Timur Tengah

BSI Dapat Lisensi Beropersi di Dubai, Erick Thohir: Perkuat Bisnis di Timur Tengah

Whats New
Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Whats New
Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Whats New
Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Whats New
Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Whats New
Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

BrandzView
Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Whats New
Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Whats New
TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

Whats New
Kerugian Kejahatan Siber Tembus 8 Triliun Dollar AS pada 2023

Kerugian Kejahatan Siber Tembus 8 Triliun Dollar AS pada 2023

Whats New
Klaim Asuransi Kesehatan Melonjak, Pengamat: Masih Terpengaruh Pandemi Covid-19

Klaim Asuransi Kesehatan Melonjak, Pengamat: Masih Terpengaruh Pandemi Covid-19

Whats New
IHSG Ditutup Menguat, Sentuh Level 7.080

IHSG Ditutup Menguat, Sentuh Level 7.080

Whats New
5 Tips Jaga Kesehatan Finansial di Akhir Tahun

5 Tips Jaga Kesehatan Finansial di Akhir Tahun

Earn Smart
 Jokowi Singgung Soal Serapan Anggaran Rendah, Ini Kata Sri Mulyani

Jokowi Singgung Soal Serapan Anggaran Rendah, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com