Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Covid Melalui Limbah Medis, Sejumlah Rumah Sakit Gandeng PPLI

Kompas.com - 27/05/2021, 15:20 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah rumah sakit menggandeng PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) untuk mencegah penularan Covid-19 melalui limbah medis.

Sekjen PERSI Lia G Partakusuma mengatakan, untuk menangani penyebaran pandemi, limbah medis dari alat-alat yang digunakan dalam penanganan Covid-19 harus ditangani dengan baik.

"Semua kita musnahkan, baik dengan peralatan insenerator yang dimiliki rumah sakit atau dengan menggandeng perusahaan yang profesional dalam penanganan limbah B3 seperti PPLI (Prasadha Pamunah Limbah Industri)," ujar Wakil Direktur RSUD Cibinong Tomi melalui siaran persnya yang diterima Kompas.com, Kamis (27/5/2021).

Baca juga: Biaya Rumah Sakit Capai Selangit, Akali dengan 4 Cara Ini

Dia menyebutkan, limbah medis termasuk limbah Covid seperti masker bekas pakai, selang oksigen, jarum suntik dan lain-lain tak akan digunakan kedua kali.

Bahkan lanjut Tomi, sisa abu pembakaran limbah medis dari insinerator milik rumah sakit pun dikirimkan pihak RSUD kepada PPLI.

"Karena RSUD sudah cukup lama bersinergi dengan PPLI terkait penanganan limbah B3 medis, mereka cukup profesional dan memiliki teknologi yang baik untuk mengolah limbah beracun dan berbahaya ," imbuh Tomi.

Hal senada juga diungkapkan koordinator Prasarana RS Azra Bogor, Rhisma Hilda Prawita. Dia menyebutkan pihaknya siap menghadapi potensi lonjakan penderita Covid pasca-Lebaran.

"PPLI merupakan perusahaan pengolahan limbah industri yang direkomendasikan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Kami yakin kemampuan mereka ngga diragukan lagi, termasuk menangani limbah covid-19 ini," imbuh Hilda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] KAI Diskon Tiket Kereta 25 Persen di Akhir Tahun | Garuda Indonesia Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

[POPULER MONEY] KAI Diskon Tiket Kereta 25 Persen di Akhir Tahun | Garuda Indonesia Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

Whats New
Cara Transfer GoPay ke OVO dan ShopeePay dengan Mudah

Cara Transfer GoPay ke OVO dan ShopeePay dengan Mudah

Spend Smart
Cara Transfer BCA ke BNI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BCA ke BNI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Simak Cara Beli Tiket Kereta Api Go Show di Loket Stasiun

Simak Cara Beli Tiket Kereta Api Go Show di Loket Stasiun

Spend Smart
Cara Transfer BCA ke ShopeePay dengan Mudah

Cara Transfer BCA ke ShopeePay dengan Mudah

Spend Smart
BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

Whats New
Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Work Smart
BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Whats New
Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com