Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sesuai RPJMD 2020-2024, PGN Bakal Dukung Pengembangan Kawasan Industri Baru

Kompas.com - 27/05/2021, 16:19 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) M Haryo Yunianto mengungkapkan, pihaknya akan mendukung pengembangan kawasan industri baru (KIB) sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2020-2024 di luar Pulau Jawa.

Dukungan itu, kata dia, selaras dengan program gasifikasi pembangkit listrik sesuai Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13/2020.

“Program tersebut saat ini sedang dijalankan PGN untuk mendorong pertumbuhan industri di kawasan Indonesia Timur," ujar Haryo, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (26/5/2021).

Ia mengatakan, PGN diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan gas bumi di kawasan industri (KI). Langkah ini dilakukan dengan portofolio pasokan terkontrak dan pemasok di hulu kurang lebih 1.000 British Thermal Unit per Day (BBTUD).

Baca juga: Pertamina Kembangkan Bisnis Kilang Cilacap, PGN Dukung Penuh

Haryo mengaku, target PGN dalam jangka pendek adalah melaksanakan joint study bersama dengan pengelola kawasan industri.

“Tujuan joint study untuk memetakan potensi kebutuhan gas bumi beserta moda transportasinya di kawasan tersebut," ucap Haryo dalam rapat koordinasi (rakor) bersama kawasan industri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Yogyakarta, Rabu (26/5/2021).

Saat ini, lanjut dia, di Indonesia juga sudah memasuki era liquefied natural gas (LNG). Dengan begitu, infrastruktur pendukung seperti virtual pipeline dapat dibangun untuk menjangkau wilayah Indonesia Timur secara lebih luas.

Adapun rakor Bersama KI BUMN turut dihadiri oleh PT Danareksa-PT PPA sebagai pemimpin Kluster KI BUMN, PT Kawasan Industri Medan (KIM), PT JIEP, PT Kawasan Industri Makasar (KIMA), PT Kawasan Berserikat Nusantara (KBN), PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

Baca juga: BUMN Farmasi Tegaskan Test Antigen Bekas Tak Akan Terulang, Ini Antisipasinya

Dorong daya saing industri

PGN sendiri berkomitmen dalam upaya mendorong daya saing industri agar dapat menumbuhkan ekonomi nasional serta meningkatkan pemanfaatan gas bumi nasional.

Komitmen tersebut dilakukan karena peran PGN sebagai subholding gas dan bagian dari holding migas Pertamina.

Sesuai dengan arahan BUMN, PGN sebagai pemasok gas bumi dapat menjadi penyedia dan berkolaborasi dengan KI BUMN. Tujuannya untuk menyediakan kebutuhan energi yang ramah lingkungan dan mendukung daya saing produk dengan efisiensi gas bumi.

Kolaborasi dengan KI BUMN sejalan dengan target Kementerian Perindustrian (Kemenperin) demi terciptanya 156 kawasan industri dengan jumlah lahan 65.000 hektar (ha) hingga akhir 2021.

Baca juga: Kemenperin Sebut Target Pembangunan 3 Kawasan Industri Halal Sudah Tercapai

Untuk diketahui, terdapat 118 kawasan industri di Indonesia dengan lahan sekitar 51.861 ha per Juni 2020.

Secara keseluruhan, PGN telah menyalurkan gas bumi kepada 75 kawasan industri di Indonesia. Rinciannya, di Sumatera sebanyak 14 KI, Jawa Barat (Jabar) sebanyak 42 KI, dan Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim)sebanyak 19 KI.

Adapun Jumlah pelanggan industri yang dilayani sebanyak 636 Industri dengan volume sebesar 236 BBTUD.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com