KOMPAS.com – Pilihan karier tidak melulu harus sesuai dengan latar pendidikan. Seseorang bahkan bisa menentukan perjalanan kariernya dari hobi, minat, atau kesempatan yang datang dan bertolak belakang dengan jurusan saat menempuh studi.
Hal itu dirasakan sendiri oleh Muhammad Parwis, seorang bankir yang tidak memiliki latar belakang ilmu perbankan.
Setelah lulus dari Jurusan Kedokteran Hewan di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Parwis menambatkan pilihan karier pertamanya di industri ritel. Setelah setahun berkutat di dunia ritel, ia kembali pindah haluan ke industri lain, yakni perbankan.
“Meski tidak jadi dokter hewan, saya tidak sedih. Saya justru bersyukur karena bisa mencoba hal baru dan berbeda di dunia perbankan. Ternyata, walaupun tantangannya beragam, (karier yang saya jalani) sangat menyenangkan. Saya pun punya banyak kesempatan untuk mengembangkan potensi diri,” kata Parwis kepada Kompas.com, Rabu (26/5/2021).
Baca juga: Menjaga Work Life Balance dan Terus Belajar, Kunci Sukses Berkarier
Selama bekerja di bank, Parwis merasakan atmosfer lingkungan yang mendukung kegiatannya. Latar belakang pendidikan nonfinansial tak menjadi hambatan kariernya.
Berbekal motivasi dan pelatihan-pelatihan yang disediakan perusahaan, Parwis dapat menyesuaikan diri ketika dipercaya memegang posisi yang berbeda. Mulai dari teller, customer service, hingga kini ia diberikan tanggung jawab yang lebih besar sebagai digital banking manager yang bertugas di Digital Lounge CIMB Niaga Centre Point, Medan, Sumatera Utara.
Sejak awal berkarier di bank, Parwis mengakui bahwa setiap tahap yang dilalui mendukung pengembangan dirinya, terutama dari sisi komunikasi.
“Saya diberikan banyak kesempatan training, salah satunya training untuk meningkatkan skill komunikasi. Dengan beragam ilmu yang saya peroleh, komunikasi dengan nasabah pun menjadi lebih baik hingga saat ini,” tutur Parwis.
Selama lebih dari enam tahun bekerja di CIMB Niaga, pria kelahiran 6 April 1990 itu terus menorehkan prestasi.
Parwis pernah meraih Customer Experience Award CIMB Niaga dari Kantor Cabang Kota Banda Aceh. Terbaru, Parwis juga terpilih sebagai salah satu duta CIMB Niaga, tepatnya menjadi Kejar Mimpi Employee Warrior.
“Sebagai employee warrior, saya tidak hanya bertanggung jawab untuk menyebarkan hal-hal positif ke internal maupun lingkungan sekitar, tapi juga dibekali dengan program pengembangan diri. Saya bisa meningkatkan kemampuan komunikasi, branding, dan hal-hal baru yang menantang,” katanya.
Parwis menjelaskan, Kejar Mimpi Employee Warrior adalah wadah bagi karyawan CIMB Niaga untuk menginspirasi dan memperkenalkan CIMB Niaga kepada lingkungan sekitar. Program ini mendorong setiap karyawan untuk aktif dan berani mewujudkan aspirasinya melalui konten-konten kreatif yang berbobot di media sosial.
Baca juga: Manajemen Waktu, Kunci Keseimbangan Karier dan Kegiatan Sosial
Dengan aktif menjadi Kejar Mimpi Employee Warrior, interaksi Parwis di lingkungan CIMB Niaga juga semakin luas. Setiap hari, ia bisa berdiskusi dengan sesama employee warrior dari berbagai daerah dan lintas direktorat.
Hal itu turut memupuk rasa percaya diri dan meningkatkan pemahaman terhadap beragam karakter orang. Dengan demikian, ia terbantu dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari di Digital Lounge CIMB Niaga yang sering berinteraksi dengan banyak orang, termasuk generasi milenial.
“Bahkan, ngobrol seru di grup WhatsApp dengan teman-teman employee warrior juga bisa menghilangkan kepenatan,” ujarnya.
Bergabung dengan perusahaan yang memiliki perhatian besar terhadap pengembangan anak muda menjadi kebanggaan tersendiri bagi Parwis.
Pasalnya, sejak masih di bangku kuliah pada 2012, secara personal Parwis aktif di organisasi kepemudaan yang ia dirikan bersama sembilan rekannya di Banda Aceh, yang dinamakan The Leader.
Keselarasan visi personalnya dengan perusahaan tempatnya berkarya semakin mendorong Parwis untuk terus memberikan inspirasi bagi kalangan milenial.
Di luar waktu bekerja, Parwis aktif memberikan mentoring bagi anak-anak muda yang baru bergabung dengan The Leader maupun kepada peserta dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi tersebut.
“Saya senang dengan dunia kepemudaan. Oleh karena itu, saya selalu menyempatkan waktu untuk bisa berkontribusi bagi pengembangan anak-anak muda tanpa mengganggu waktu bekerja,” ujar Parwis.
Ia bercerita, salah satu kegiatan rutin yang diadakan The Leader adalah Dream Maker. Aktivitas ini pernah dinobatkan sebagai juara pertama dalam Indonesia Millennium Development Goals (MDGs) Awards 2013.
Pada ajang tersebut, Dream Maker menjadi program unggulan bidang pendidikan kategori organisasi kepemudaan oleh Kantor Urusan Kepresidenan.
Sebagai informasi, The Leader kini dikelola oleh anak muda dari berbagai latar belakang dan profesi. Mulai dari dokter, pengusaha, aktivis pariwisata, penyiar, bankir, hingga mahasiswa yang memiliki keinginan besar untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi generasi muda.
Parwis tak lupa untuk terus bersyukur dan berharap dapat menginspirasi lebih banyak lagi anak muda di Indonesia.
“Satu hal yang tak boleh kita lupakan adalah berterima kasih. Sekecil apa pun bantuan yang kita dapatkan harus bersyukur. Jangan sampai sudah meminta tolong ke orang lain, tapi lupa berterima kasih,” ujar Parwis menyatakan salah satu motivasi hidupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.