Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN HUMANIORA KOMPASIANA] Ketahanan Psikologis Menghadapi Krisis | Hiperrealitas Media Sosial | Nilai Parenting lewat Drakor "Vincenzo"

Kompas.com - 27/05/2021, 17:17 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Isolasi mandiri, physical distancing, hingga tetap beraktivitas meski dari rumah tentu saja berdampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap tingkat stress individu.

Oleh karena itu, pandemi tak bisa lepas dari permasalahan psikologis.

Setiap orang punya permasalahan yang berbeda, tapi itu tergantung pada situasi-situasi yang tengah diperjuangkan seperti ketahanan terhadap stres, latar belakang kesehatan mental, dan dampak disrupsi pandemi.

Maka, penting untuk setiap orang, mulai dari saat ini misalnya, mesti memiliki ketahanan psikologis yang baik agar tidak menyerah ketika menghadapi keadaan.

1. Tanda Ketahanan Psikologis dalam Menghadapi Krisi

Tidak semua orang bisa menghadapi kerasnya hidup ini dengan ketahanan psikologis yang kuat, pada masa saat krisis atau pandemi misalnya.

Namun, setiap orang menemukan cara mereka sendiri untuk memperbaiki dan mengelola krisis kehidupan yang dialaminya.

Cara kita menangani krisis, menurut Kompasianer Himam Miladi, adalah ujian bagi karakter dan kepribadian kita.

Beberapa orang sudah siap menghadapi kesulitan yang akan datang, sementara yang lain terlambat mengambil pelajaran.

"Orang yang tangguh secara psikologis memiliki banyak karakterisik, di antaranya mengejar tujuan hidup dengan gairah," tulis Kompasianer Himam Miladi. (Baca selengkapnya)

2. Dekadensi dan Hiperrealitas dalam Media Sosial

Orang tampak terlihat secara nyata dengan mereka didalam layaknya berada pada ruangan yang bernama ruang virtual.

Kehidupan kita tampak dalam dua dimensi, hal ini yang terkadang perlu untuk diamati mengenai interaksi manusia masa kini.

Interaksi manusia masa kini ditunjukan dengan kehadiran yang tidak hanya nyata, tetapi juga di dunia maya.

Sebagai contoh Kompasianer I Dewa Ayu mengamati interaksi yang menggunakan media sosial selalu menampilkan hal yang bagus-bagus saja, baik kehidupan tanpa kesengsaraan.

"Sayangnya, dibalik yang terlihat oleh khalayak dalam media ternyata merupakan settingan, bahkan bisa saja tidak sesuai dengan realitas nyatanya," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

3. Nilai-nilai Parenting lewat Drama Korea "Vincenzo"

Serial drama ini juga mengingatkan pada kita, betapa pentingnya parenting yang sehat.

Jika kita menyaksikan "Vincenzo", maka kita seakan diajak memahami bagaimana kondisi psikologis dan dinamika emosi di dalam diri seorang anak yang diadopsi.

Sekalipun orangtua angkat melimpahinya dengan kasih sayang, menurut Kompasianer Re Ayudya, tapi jauh di dalam hatinya dia tetap merasa "kosong" karena posisi orangtua kandungnya tak akan pernah bisa digantikan.

Dari sini juga, kita bisa belajar bahwa apa yang orangtua anggap baik dan bertujuan untuk membuat anak bahagia, pada kenyataannya tidak selalu dirasa baik dan membahagiakan bagi si anak.

"Ada pesan bahwa menyayangi anak bukan berarti menjauhkan dia dari hukuman ketika dia berbuat salah. Anak perlu belajar bahwa selalu ada konsekuensi dari setiap perbuatan," tulis Kompasianer Re Ayudya. (Baca selengkapnya)

***

Simak beragam konten menarik lainnya di Kompasiana lewat kategori Humaniora.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com