Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Kimia Farma Ini Bagikan Dividen Rp 19,4 Miliar

Kompas.com - 27/05/2021, 18:21 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Phapros Tbk, anak usaha dari PT Kimia Farma Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2020, menyepakati akan membagikan dividen tunai sebesar 40 persen dari laba bersih atau setara dengan Rp 19,4 miliar kepada pemegang saham.

Dalam penyampaian capaian kinerja perusahaan, pada tahun 2020 lalu, Phapros mengantongi penjualan sebesar lebih dari Rp 980 miliar.

Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan, peningkatan penjualan Phapros pada tahun 2020 didominasi oleh segmen obat generik berlogo (OGB) yang naik sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 738 miliar.

Baca juga: Kalbe Bagikan Dividen Sebesar Rp1,3 Triliun

"Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi kami. Meski kinerja perseroan tahun lalu sempat mengalami koreksi, namun di triwulan satu tahun 2021 ini, kami berhasil membalikkan keadaan," ujar Hadi melalui keterangan tertulis, Kamis (27/5/2021).

Ia menyebutkan, pada triwulan I 2021, Phapros mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7,18 miliar atau naik 254 persen.

Selain itu, Ebitda juga naik sebesar Rp 46,82 miliar atau 465 persen setelah melaksanakan sejumlah strategi yang adaptif dan inovatif dalam hal produk, finansial, maupun pemasaran selama masa pandemi.

Untuk terus meningkatkan performanya di tengah kondisi menantang saat ini, pihaknya telah menyusun berbagai rencana strategis.

"Kami akan melakukan pengembangan bisnis strategik yang terdiri dari pengembangan bisnis organik, peluncuran produk baru pada tahun ini dan dua tahun ke depan, serta peningkatan utilitas melalui harmonisasi di Phapros Group," ujar Hadi.

Baca juga: Laba Melonjak 107 Persen, Erajaya Tebar Dividen Rp Rp 219 miliar

Pada tahun ini dan 2022, Phapros memiliki target minimal 10 peluncuran produk baru.

"Produk baru yang akan diluncurkan tersebut berasal dari beberapa kelas terapi yang diantaranya adalah antibiotik, antidiabetes, antikolesterol yang merupakan produk-produk first line therapy sehingga menambah kelengkapan produk PT Phapros Tbk," lanjut dia.

Hadi menambahkan, hingga 2023, portfolio produk baru Phapros akan terdiri dari 63 persen branded dan 37 persen generik.

Manajemen optimis, kinerja sampai dengan akhir tahun ini akan terus meningkat, baik revenue maupun net profit secara double digit akan tercapai.

Baca juga: Emiten Produksi Komestik VICI Tebar Dividen Rp 33,5 Miliar, Catat Tanggal Pembayarannya

Dalam pelaksanaan RUPS tersebut juga diputuskan pergantian pengurus perseroan, sehingga susunannya menjadi sebagai berikut:

Direksi

Direktur Utama: Hadi Kardoko

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: David E.S. Sidjabat

Direktur Produksi: Syamsul Huda

Direktur Pemasaran: Tri Andayani

Dewan Komisaris

Komisaris Utama: Maxi Rein Rondonuwu

Komisaris: Masrizal Achmad Syarief

Komisaris Independen: Zainal Abidin

Komisaris Independen: Chrisma Aryani Albandjar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com