Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobilitas Diperketat, Tingkat Pengangguran Jepang Kembali Meningkat

Kompas.com - 28/05/2021, 10:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TOKYO, KOMPAS.com - Pengangguran di Jepang meningkat pada bulan April 2021.

Data Badan Pusat Statistik setempat melaporkan, tingkat pengangguran di Jepang mencapai 2,8 persen, meningkat dari 2,6 persen pada Maret 2021.

Peningkatan pengangguran tak lain akibat pandemi Covid-19 di negara Matahari Terbit itu.

Baca juga: Menaker Klaim Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia Menurun

Diketahui, beberapa wilayah Jepang termasuk Tokyo dan Osaka telah berada dalam keadaan darurat akibat pandemi sejak 25 April 2021.

Pembatasan mobilitas yang diperpanjang pada kegiatan seperti dine-in dan berwisata membuat industri hotel dan restoran terpuruk.

Akibatnya, banyak pekerja non-reguler, yang didominasi perempuan, terdampak.

Tercatat, jumlah orang yang bekerja turun selama 2 bulan berturut-turut, yakni 0,4 persen menjadi 66,58 juta orang.

Dibanding Februari 2020, jumlah pekerja non-reguler turun 3,6 persen, sedangkan pekerja reguler naik 0,3 persen.

Baca juga: Kata Menko Airlangga, Kartu Prakerja Kurangi Banyak Pengangguran

Perempuan, yang 68 persennya merupakan pekerja tidak tetap, telah kehilangan pekerjaan.

Pekerja tidak tetap ini biasanya terkonsentrasi di sektor-sektor seperti restoran, ritel, dan layanan administrasi.

"Struktur ekonomi telah bergeser, tetapi tenaga kerja belum juga bergeser," kata ekonomi di Dai-Ichi Life Research Institute, Takuya Hoshino mengutip Channel News Asia, Jumat (28/5/2021).

Persiapan stimulus

Karena pandemi Covid-19 belum berakhir dan ekonomi perlu bergerak, Perdana Menteri Yoshihide Suga sedang mempertimbangkan stimulus hingga 300.000 yen atau 2.730 dollar AS.

Nilainya setara Rp 38,7 juta (kurs Rp 14.200).

Stimulus diberikan sebagai tunjangan tambahan untuk keluarga berpenghasilan rendah yang belum menerima tunjangan kesejahteraan.

Program pelatihan kerja juga sedang diperluas.

Baca juga: Mampu Kurangi Pengangguran, Gojek Digandeng Kemnaker untuk Perluasan Kesempatan Kerja

Ekonomi Jepang menyusut 1,3 persen secara kuartalan (QtoQ) pada periode Januari-Maret.

Pemulihan ekonomi pada bulan April-Juni 2021 tampak semakin tidak pasti, karena keadaan darurat diperkirakan akan diperpanjang hingga 20 Juni.

Pasar tenaga kerja di negara lain juga sedang berjuang untuk kembali ke tingkat sebelum pandemi.

Tingkat pengangguran AS pada bulan April adalah 6,1 persen, dibandingkan dengan 3,5 persen sebelum pandemi.

Fitch Ratings mengantisipasi perbaikan tingkat pengangguran secara utuh akan memakan waktu hingga 18 bulan atau kuartal IV tahun 2022.

Baca juga: Target Tahun 2022: Ekonomi Tumbuh 6 Persen, Pengangguran dan Kemiskinan Ditekan

Secara terpisah, rilis data ketenagakerjaan Jepang mencatat, rasio lowongan pekerjaan yang tersedia berada pada level 1,09 di bulan April.

Rasio lebih rendah dibandingkan bulan Maret yang sebesar 1,10.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com