Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN EDUKASI KOMPASIANA] Manfaat Bermain Puzzle | Kiat Siswa Hadapi Penilaian Akhir Tahun | Tujuan Utama Pendidikan

Kompas.com - 28/05/2021, 10:48 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Jika bermain puzzle hanya cocok dimainkan anak-anak, lantas pertanyaannya adalah apa manfaat yang didapat saat bermain itu?

Pasalnya, ketika kita bermain puzzle, ternyata dapat menciptakan rasa tenang dan tentram.

Lebih dari itu, ketika sedang menyusun puzzle kita akan diminta untuk tetap fokus. Tidak ada gangguan lain seperti perhatian atau memikirikan hal lain.

Apakah hal-hal seperti itu berguna untuk anak-anak saat atau setelah bermain puzzle?

1. Manfaat Bermain Puzzle bagi Anak Usia Dini

Kompasianer Nita Kris Noer menilai, bermain puzzle itu memiliki nilai edukatif bagi anak-anak usia dini.

Puzzle angka, puzzle huruf, puzzle bentuk geometri, hingga puzzle jigsaw untuk anak-anak yang lebih besar usianya merupakan rangkaian model puzzle.

Hal ini disadari oleh Kompasianer Nita Kris Noer ketika melihat keponakannya yang berusia 40 bulan memasang rangkaian puzzle jigsaw sebanyak 100 dan 180 keping dengan cepat.

"Saat anak melihat rangkaian puzzle, maka ada pemetaan masalah yang dia tangkap dari kemampuan inderanya," tulis Kompasianer Nita Kris Noer.

Setelah memahami masalah itu, tentu saja, akan ada sistematika perencanaan bagaimana menyelesaikan masalah yang dihadapinya tersebut. (Baca selengkapnya)

2. Kiat bagi Siswa dalam Menghadapi Penilaian Akhir Tahun (PAT) 2021

Penilaian Akhir Tahun (PAT) atau ujian kenaikan kelas berlangsung tanggal 14 sampai dengan tanggal 17 Juni 2021.

Siswa-siswa pasti ingin mendapatkan nilai yang bagus di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan naik kelas. Tapi, Kompasianer Paulus Tukan mengingatkan, harapan tanpa usaha adalah sia-sia.

Nah, untuk bisa mendapat nilai yang baik, Kompasianer Paulus Tukan memberikan kiat-kiat dalam mengikuti PAT.

"Pertama, pahami bentuk tes. Umumnya sekolah atau guru mengumumkan bentuk tes yang akan dipakai dalam PAT," tulis Kompasianer Paulus Tukan.

Jika bentuk tesnya portofolio atau penugasan, tidak perlu sungkan untuk bertanya kepada guru bila ada suruhan atau petunjuk yang belum kamu pahami. (Baca selengkapnya

3. Sebenarnya Berpendidikan Itu untuk Mencari Pekerjaan atau Memperdalam Ilmu agar Bisa Membuat Perubahan?

Pendidikan tinggi yang diraih seseorang memang kerap dikaitkan dengan pekerjaan yang layak dan masa depan yang lebih baik.

Kompasianer Luna Septalisa juga tidak dapat memungkiri bahwa ada pekerjaan-pekerjaan tertentu yang membutuhkan latar belakang pendidikan dan keahlian.

Namun, sebagaiamana Kompasianer Luna Septalisa tuliskan, apakah benar tujuan kita berpendidikan hanya agar bisa memperoleh pekerjaan atau kenaikan jabatan semata?

"Pendidikan sebenarnya bertujuan untuk mempersiapkan manusia agar dapat memenuhi tiga aspek, yaitu: kehidupan (pribadi), pekerjaan, dan kewarganegaraan," tulisnya. (Baca selengkapnya)

***

Dapatkan beragam konten menarik lainnya seputar dunia pendidikan di Kompasiana lewat subkategori Edukasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com