KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) kembali menjalankan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di Desa Tebing Suluh, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Upaya tersebut dilakukan agar Kelompok Tani (Poktan) Karya Tani di Desa Tebing Suluh dapat meningkatkan produktivitas dan Indeks Pertanaman (IP) petani.
“Dalam pertanian, harus selalu ada air. Oleh karena itu, manajemen air menjadi sangat penting,” kata Mentan SYL.
Mental SYL mengatakan, program RJIT merupakan salah satu dari sejumlah kegiatan dari Kementan yang dilaksanakan demi mendukung manajemen air.
Baca juga: Alokasikan Dana Rp 70 Triliun, Kementan Genjot Serapan KUR di Daerah
“Perlu ditata airnya, misalnya di mana sekundernya, di mana primernya, di mana tersiernya, di mana kuarternya, di mana irigasi cacing yang ada, sehingga air dapat betul-betul dimanfaatkan untuk mencapai tiga kali (panen),” tuturnya.
Sebagai informasi, sebelum dilaksanakan di Desa Tebing Suluh, program RJIT sudah dilaksanakan di Desa Cahya Maju, Kecamatan Lempuing yang menyasar Poktan Sumber Lestari.
Sementara itu, Direktur Irigasi Dirjen PSP Kementan Rahmanto memaparkan, program RJIT di Desa Tebing Suluh sudah selesai 100 persen.
Saluran irigasi sepanjang 431 meter, dengan lebar 0,5 meter dan kedalaman 0,6 meter, sudah siap digunakan.
Baca juga: 60 Ha Sawah di Mukomo Terancam Gagal Panen, Mentan Imbau Petani Ikut AUTP
"Harapannya (saluran irigasi tersebut) dapat mengairi lahan lebih dari 130 hektare," ujar Rahmanto.
Adapun, Dirjen PSP Kementan Ali Jamil mengatakan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.