Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AM Lilik Agung
Trainer bisnis

Mitra Pengelola GALERIHC, lembaga pengembangan SDM. Beralamat di lilik@galerihc.com.

Robohnya Ritel Kami

Kompas.com - 30/05/2021, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Perubahan ini yang menyebabkan department store di luar Matahari, Ramayana, Metro dan Sogo angkat tangan. Mereka gagal merebut pasar yang sudah dikuasai Matahari, Ramayana, Metro dan Sogo. Sementara pelanggan-pelanggan baru lebih suka berbelanja di specialty store.

Lokapasar ritel

Aneka berita menyebut, lantaran telat bertansformasi ke digital, industri ritel terpuruk. Sebelum pandemi, peritel konvensional sudah meluncurkan platform digital yang disebut omni channel.

Sebut saja Alfa dengan Alfacart, Indomerat melalui Klik Indomart, jaringan Trans Retail lewat Transmart Delivery, Mitra Adiperkasa via MAP Club dan jejaring Kawan Lama mengembangkan Ruparupa.

Omni channel ini untuk memperkuat jejaring luring (offline) mereka. Peritel konvensional sadar bahwa pada masa depan, gerai-gerai luring akan semakin kuat manakala didukung dengan daring. Terjadi sinergi untuk memperkuat rantai bisnis.

Omni channel milik peritel konvensional ini pada masa pandemi, memang menolong penjualan. Namun tidak mutlak. Penjualan Matahari melalui matahari.com hanya menyumbang dua persen.

Sementara berbelanja kebutuhan sehari-hari melalui ommi channel atau lokapasar tidak berdampak signifikan. Konsumen tetap lebih suka datang langsung ke toko.

Omni channel hanya memberi kemudahan karena konsumen bisa berbelanja melalui platform walaupun proses pengambilan tetap datang ke toko.

Apakah dengan membangun lokapasar, peritel konvensional akan berjaya seperti lokapasar lain yang dikembangkan oleh Tokopedia, Blibli dan kawan-kawannya itu? Belum tentu. Malah bisa buntung.

Mataharimall.com merupakan lokapasar yang melayani sistem belanja "O2O" (online-to-offline dan offline-to-online). Bahkan dikembangkan sebagai lokapasar yang melayani penjualan aneka rupa kebutuhan manusia. Dana maha besar dikucurkan. SDM terbaik dari pelaku bisnis digital berkarya didalamnya.

Hasilnya? Tutup tak sampai berumur empat tahun.

Ada ratusan lokapasar mirip Mataharimall.com yang layu sebelum berkembang. Segelintir saja yang berkembang pesat. Alhasil memindahkan bisnis ritel konvensional ke digital hanya memasuki ruang gelap tanpa ujung.

Digital memang penting, namun bukan yang utama. Digital membantu peritel konvensional untuk bertahan menghadapi keganasan pandemi.

Menarik apa yang ditulis oleh Muhammad Chatib Basri. Jika ekonom (baca: pengamat bisnis) melakukan proyeksi angka pertumbuhan ekonomi, sebenarnya ia ingin menunjukkan rasa humornya.

Mengapa?

Karena ada variabel penting yang amat menentukan, tetapi tak bisa kita ketahui: pandemi. Akankah ada gelombang kedua? Berapa lama situasi ini akan terjadi? (Kompas, 28/5/2021).

Segala ulasan tentang bisnis ritel oleh para pengamat tak lebih ingin menunjukkan rasa humornya. Termasuk tulisan ini. Sebelum kapan diketahui pandemi berakhir, semua hanyalah humor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com