Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Deretan Destinasi Wisata di Asia Tenggara yang Bikin Rindu Berlibur

Kompas.com - 30/05/2021, 10:10 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Sudah lama kawasan Asia Tenggara menjadi tujuan favorit liburan para pelancong.

Dianugerahi keindahan alam yang eksotik, bangunan-bangunan bersejarah, dan tentunya pilihan kuliner yang mampu menggoyang lidah jadi alasan banyak wisatawan memasukkan destinasi di negara Asia Tenggara dalam daftar tempat yang wajib dikunjungi.

Sayangnya, pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 turun pula memukul industri pariwisata di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Untuk Anda yang sudah rindu berlibur, namun belum terlaksana karena pandemi. Berikut 4 konten menarik di Kompasiana tentang destinasi wisata di Asia Tenggara.

1. Cintaku pun Berlabuh di Labuan Bajo-Komodo

Siapa yang tidak terpesona akan keindahan pelabuhan Labuan Bajo dengan puluhan kapal Phinisi-nya?

Di kawasan yang telah ditetapkan sebagai Taman Nasional ini, siapapun akan mudah jatuh cinta, termasuk yang dialami oleh Kompasianer Tonny Syiariel.

Labuan Bajo yang merupakan pintu gerbang utama memasuki Taman Nasional Komodo memang seakan menyihir para wisatawan dengan keindahan alam yang ikonik dan beberapa spot bawah lautnya yang menakjubkan.

Tak heran banyak yang menjuluki Labuan Bajo sebagai "The Most Instagrammable Spot".

Untuk berlibur ke Labuan Bajo, Anda bisa memilih yang sesuai dengan isi kantong, karena di sana menawarkan opsi wisata untuk semuanya. Baik model backpacker maupun wisatawan berkantong tebal. (Baca selengkapnya)

2. Ke Melaka, Jalan-jalan Sambil Belajar Sejarah

Bagi Anda yang menyukai berwisata ke tempat yang memiliki bangunan bersejarah, maka Melaka adalah tempat yang tepat.

Kota yang pada tahun 2008 dinobatkan oleh UNESCO sebagai World Heritage City ini punya banyak bangunan bersejarah yang masih asli dan terawat dengan baik hingga saat ini.

Kompasianer Irma Sabriany berbagi pengalamannya menyusuri tiap sudut Kota Melaka dan bangunan-bangunan bersejarah peninggalan masa kolonial, hingga beberapa rumah ibadah yang juga memiliki arsitektur tak kalah unik.

Saat mengunjungi Melaka, pastikan Anda punya waktu yang cukup agar bisa lebih puas menikmati ketenangan dan kedamaian serta keindahan arsitektur bangunan di sana. (Baca selengkapnya)

3. Selayang Pandang tentang Vietnam, Komunis tapi Tidak Ateis

Vietnam dikenal sebagai negara yang menganut paham komunis. Meski begitu, bukan berarti negara yang beribu kota di Ho Chi Minh City tertutup bagi para wisatawan.

Nuansa negara ini justru sangat ramah dan terbuka pada pelancong. Kehidupan masyarakatnya sangat umum. Negara ini bahkan termasuk yang berkembang pesat, baik dari sisi ekonomi dan pariwisata.

Kompasianer Aul mengurai pengalamannya saat mengunjungi Vietnam. Menurutnya keberlangsungan hidup masyarakat beragama di sana berjalan harmonis.

Hal tersebut terlihat dari banyaknya tempat ibadah dari beberapa agama yang menjadi landmark dan jadi tujuan wisata.

Bagi para wisatawan muslim juga tak perlu khawatir, karena cukup mudah menemukan masjid dan makanan halal atau yang berbahan dasar daging sapi di pusat kota. (Baca selengkapnya)

4. Makan ala Padang di Myanmar

Negara Myanmar memiliki berbagai tempat yang menarik untuk dikunjungi. Seperti kota Yangon yang memiliki Shwedagon Pagoda atau kota Mandalay yang terkenal akan Jembatan U Bein.

Namun, bagi Kompasianer Visca berkunjung ke suatu negara tak lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner setempat yang merupakan salah satu cara untuk mengenal lebih jauh budaya setempat.

Makanan Myanmar sebetulnya enak dan unik. Ciri makanan Myanmar terletak pada banyaknya penggunaan ikan dan olahannya.

Ada hal menarik saat memasuki rumah makan siap saji di sana, yakni cara penyajiannya yang mirip seperti di rumah makan Padang.

Makanan ditata di etalase dan ditaruh dalam mangkok atau piring besar. Jadi pelanggan dapat memilih sendiri makanan yang akan disantapnya.

Selain itu, Kompasianer Visca juga tak lupa menjelaskan beberapa jenis makanan khas Myanmar dan rasanya sayang kalau sampai tidak sempat dicoba. (Baca selengkapnya) (NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com