Bahkan di tahun 2013, Hero melakukan strategi bisnis dengan membagi gerai Giant menjadi dua yakni Giant Ekstra dan Giant Ekspres.
Baca juga: Giant Tutup, Ini Kata Serikat Pekerja
Perubahan ini juga diikuti dengan perubahan konsep dan pembedaan yang jelas antara kedua format tersebut, di mana Giant Ekstra akan menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan produk yang lengkap untuk kebutuhan bulanan konsumen.
Sementara, Giant Ekpres akan menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan pelayanan cepat untuk melayani kebutuhan mingguan konsumen.
Di masa jayanya, Hero sudah membangun hingga 100 gerai Giant di berbagai kota di Indonesia dengan jumlah karyawan mencapai 14.000.
Mengintip kondisi laporan keuangannya pada 2020 lalu, perusahaan tersebut tercatat mengalami kerugian sebesar Rp 1,2 triliun. Angka kerugian tersebut lebih parah jika dibandingkan pada 2019 lalu yang hanya sebesar Rp 33,18 miliar.
Baca juga: Mau Tutup Giant, Begini Kondisi Keuangan Hero
Selain itu, pendapatan perusahaan berkode emiten HERO itu juga mengalami penurunan pada 2020. Sepanjang 2020, total pendapatan perusahaan tersebut sebesar Rp 8,89 triliun.
Jumlah pendapatan tersebut turun jika dibandingkan pada 2019. Pada 2019, jumlah pendapatan HERO sebanyak Rp 12,18 triliun.
Beban pokok pendapatan perusahaan tersebut pada 2020 turun, menjadi Rp 8,89 triliun. Di 2019 lalu, beban pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp 12,18 triliun.
Namun, beban usaha HERO pada 2020 mengalami kenaikan menjadi Rp 3,55 triliun. Angka itu lebih tinggi jika dibandingkan 2019 yang hanya sebesar Rp 3,48 triliun.
Baca juga: KPR Adalah Kredit Rumah, Pengertian, Jenis, dan Syarat Pengajuan
Senada dengan hal tersebut, beban keuangan HERO juga naik pada 2020 menjadi Rp 112 triliun. Padahal di tahun 2019 hanya sebesar Rp 4,9 miliar.
Adapun jumlah liabilitas mengalami kenaikan dari Rp 2,39 triliun di akhir 2019, menjadi Rp 2,98 triliun di akhir 2020.
Sementara itu, total aset HERO mengalami penurunan di 2020 menjadi Rp 4,83 triliun. Padahal, di akhir 2019 total aset emiten tersebut sebanyak Rp 6 triliun.
Baca juga: Abdee Slank Jadi Komisaris BUMN Telkom, Apa Kompetensinya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.