Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Giant, Raksasa Ritel Malaysia yang Tumbang di Indonesia

Kompas.com - 30/05/2021, 17:40 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Bahkan di tahun 2013, Hero melakukan strategi bisnis dengan membagi gerai Giant menjadi dua yakni Giant Ekstra dan Giant Ekspres.

Baca juga: Giant Tutup, Ini Kata Serikat Pekerja

Perubahan ini juga diikuti dengan perubahan konsep dan pembedaan yang jelas antara kedua format tersebut, di mana Giant Ekstra akan menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan produk yang lengkap untuk kebutuhan bulanan konsumen.

Sementara, Giant Ekpres akan menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan pelayanan cepat untuk melayani kebutuhan mingguan konsumen.

Di masa jayanya, Hero sudah membangun hingga 100 gerai Giant di berbagai kota di Indonesia dengan jumlah karyawan mencapai 14.000.

Keuangan Hero

Mengintip kondisi laporan keuangannya pada 2020 lalu, perusahaan tersebut tercatat mengalami kerugian sebesar Rp 1,2 triliun. Angka kerugian tersebut lebih parah jika dibandingkan pada 2019 lalu yang hanya sebesar Rp 33,18 miliar.

Baca juga: Mau Tutup Giant, Begini Kondisi Keuangan Hero

Selain itu, pendapatan perusahaan berkode emiten HERO itu juga mengalami penurunan pada 2020. Sepanjang 2020, total pendapatan perusahaan tersebut sebesar Rp 8,89 triliun.

Jumlah pendapatan tersebut turun jika dibandingkan pada 2019. Pada 2019, jumlah pendapatan HERO sebanyak Rp 12,18 triliun.

Beban pokok pendapatan perusahaan tersebut pada 2020 turun, menjadi Rp 8,89 triliun. Di 2019 lalu, beban pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp 12,18 triliun.

Namun, beban usaha HERO pada 2020 mengalami kenaikan menjadi Rp 3,55 triliun. Angka itu lebih tinggi jika dibandingkan 2019 yang hanya sebesar Rp 3,48 triliun.

Baca juga: KPR Adalah Kredit Rumah, Pengertian, Jenis, dan Syarat Pengajuan

Senada dengan hal tersebut, beban keuangan HERO juga naik pada 2020 menjadi Rp 112 triliun. Padahal di tahun 2019 hanya sebesar Rp 4,9 miliar.

Adapun jumlah liabilitas mengalami kenaikan dari Rp 2,39 triliun di akhir 2019, menjadi Rp 2,98 triliun di akhir 2020.

Sementara itu, total aset HERO mengalami penurunan di 2020 menjadi Rp 4,83 triliun. Padahal, di akhir 2019 total aset emiten tersebut sebanyak Rp 6 triliun.

Baca juga: Abdee Slank Jadi Komisaris BUMN Telkom, Apa Kompetensinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com