Itu sebabnya sudah ada dan terdengar sayup sayup sampai akan berdirinya atau didirikannya perusahaan maskapai penerbangan “baru” yang akan beroperasi di dalam negeri.
Baca juga: Mengenal Rusdi Kirana, Sosok yang Disebut Suntik Dana Hampir Rp 1 Triliun ke Super Air Jet
Intinya adalah potensi dari peluang yang ada hanya tersedia bagi sebuah maskapai penerbangan baru yang sehat.
Peluang yang tidak mungkin dapat diraih oleh maskapai penerbangan yang sudah terlanjur besar, apalagi yang tengah bermasalah. Penyebabnya sederhana sekali, bahwa perusahaan penerbangan yang sudah terlanjur besar posturnya dengan kondisi pasar yang menurun menjadi sangat kecil, maka apapun yang dikerjakan tidak akan dapat menutupi “ongkos” perusahaan bila hanya mengandalkan dari porsi keuntungan yang mungkin dapat di peroleh.
Tidak demikian halnya bila muncul sebuah maskapai penerbangan baru yang skala dan postur serta struktur perusahaannya sesuai dengan tuntutan pasar yang tersedia.
Persoalannya adalah untuk me-reset atau me-reboot sebuah maskapai penerbangan, apalagi yang sudah terlanjur besar dalam arti memiliki pesawat yang banyak serta kru dan karyawan yang ratusan bahkan ribuan jumlahnya, tidaklah semudah me-reset atau me-reboot sebuah handphone atau laptop misalnya.
Semoga proses vaksinasi yang tengah berjalan dan upaya bersama dalam menanggulangi pandemic covid 19 dapat segera berhasil, sehingga nasib maskapai penerbangan di Indonesia dapat segera membaik kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.