Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Kurasi Kompasiana] Lebih Teliti Saat Belanja Online

Kompas.com - 31/05/2021, 07:07 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Kegiatan berbelanja online akan menjadi menyenangkan bila apa yang kita beli sesuai dengan harapan.

Namun menjadi berbeda ceritanya kalau hal tersebut justru berakhir sebaliknya. Terlebih karena kita tidak teliti dalam memilih produk barang.

Pasalnya bukan tidak ada penjual nakal di toko-toko online yang mencari keuntungan dengan memanfaatkan ketidaktelitian kita.

Misalnya, sang penjual menjual sebuah barang yang hanya berupa foto barang tersebut. dengan harga yang sama dengan barang aslinya.

Akan tetapi, keterangan penjualan tersebut hanya disematkan pada deskripsi produk, bukan nama barang yang dijualnya. Bagi pembeli yang tidak teliti, tentu akan mengalami kerugian besar.

Karenanya, dari kondisi demikian kita dituntut lebih cerdas sebelum membeli.

Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana seputar belanja online:

1. Baca Sebelum Damprat Kurir karena Tak Paham Sistem COD

Keributan atas barang yang tidak sesuai dengan harapan pembeli ini, sudah sering terjadi sejak jaman belum maraknya sistem COD di marketplace.

Kompasianer Priadarsini berpendapat, sistem COD di marketplace belakangan menjadi pemicu kemarahan yang salah sasaran.

Penyebabnya, banyak pembeli tidak membaca syarat atau juga ketentuan dari metode satu ini.

"Terlepas dari kenakalan penjual yang memang sengaja mengecoh, ketelitian dengan membaca sebelum membeli itu sangat penting," tulis dia. (Baca selengkapnya)

2. Hati-hati Belanja Online di Facebook

Kompasianer Tety Polmasari membagikan pengalaman kurang menyenangkan saat ia berbelanja online di media sosial Facebook.

Karenanya, dari pengalamannya tersebut, ia berbagi kiat-kiat sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu secara online.

Pertama Berpikir sebelum memesan. Menurut dia, sebelum membeli, ditimbang-timbang terlebih dulu apakah barang yang akan dibeli sesuai dengan yang kebutuhan.

"Apakah sesuai juga dengan kondisi kita. Jangan sampai kita harus mengeluarkan uang karena ketidakhati-hatian kita," tulisnya.

Kedua, cek testimonial pembeli. (Baca selengkapnya)

3. Kiat-kiat Belanja Online Anti-galau

Supaya belanja online tentram, anti-galau, dan sesuai harapan, tulis Kompasianer Sri Rohmatiah, banyak kiat-kiat yang dilakukan.

Sebagai contoh, belanja online memerlukan kesabaran, etikanya sama seperti ketika kita belanja di supermarket. Pesan singkat di aplikasi sama seperti kita bertutur secara berhadapan.

Ketika berhadapan dengan permasalahan, orang yang memiliki karakter baik, dia akan berkomunikasi dengan baik pula.

"Kalau kita tidak tahu tentang produk, percuma juga membaca deskripsi, ketika akan membeli baju misalnya," tulis Kompasianer Sri Rohmatiah.

Perlu kita tahu jenis bahan, seperti katun, hero, polyster, spandek, linen dan sebagainya. (Baca selengkapnya)

***

Simak beragam kiat ketika berbelanja online lewat Topik Pilihan Kompasiana: Belanja Online. (IBN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com