Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lindungi Produktivitas Petani, AUTP Beri Kompensasi Rp 6 Juta per Hektar

Kompas.com - 31/05/2021, 19:25 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil mengatakan, pertanggungan dari program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) ditujukan agar petani tetap dapat berproduksi.

“Pertanggungan yang diberikan AUTP juga dimaksudkan untuk terus meningkatkan produktivitas hasil pertanian dalam situasi dan kondisi apapun," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (31/5/2021).

Ali menjelaskan, anggota program AUTP akan mendapat pertanggungan sebesar Rp 6 juta per hektar (ha) per musim tanam.

Besaran ini, akan diberikan jika petani mengalami gagal panen akibat dari dampak perubahan iklim dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Baca juga: 60 Ha Sawah di Mukomo Terancam Gagal Panen, Mentan Imbau Petani Ikut AUTP

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap, program AUTP dapat memberikan perlindungan terhadap risiko ketidakpastian iklim.

Perlindungan yang dimaksud adalah menjamin petani mendapatkan modal kerja untuk berusaha tani dari pertanggungan asuransi.

"Dari jaminan perlindungan ini maka petani dapat membiayai pertanaman di musim berikutnya," ucap SYL.

Kementan sendiri telah mengingatkan pentingnya AUTP atau asuransi pertanian agar petani mendapatkan perlindungan.

Baca juga: Antisipasi Kerugian saat Gagal Panen, Kementan Imbau Petani Gunakan AUTP

Kementan melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga tengah mempersiapkan sejumlah langkah tepat. Utamanya dalam menghadapi musim kemarau.

Prosedur pembayaran program AUTP

Terkait biaya program AUTP, Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan Indah Megahwati menerangkan, petani harus membayar premi sebesar Rp 180.000 per ha per musim tanam.

"Namun, pemerintah memberikan bantuan pembayaran premi sebesar Rp144.000. Artinya, petani hanya perlu membayar premi sebesar Rp 36.000 per ha per musim tanam. Cukup ringan bagi petani," katanya.

Baca juga: Antisipasi Kerugian Saat Gagal Panen, Mentan Minta Petani Ikut AUTP

Adapun caranya, petani cukup mendaftarkan sawahnya sebelum masa tanam. Petani juga harus tergabung dalam kelompok tani (poktan).

"Kelompok tani membayar premi swadaya sebesar 20 persen ke pelaksana AUTP yaitu PT Jasindo. Dengan membayar premi 20 persen ke rekening PT Jasindo, maka akan langsung terbit polis pada aplikasi Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP)," imbuh Indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com