Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Dana Rp 942 Miliar, TaniHub Bakal Perkuat Infrastruktur

Kompas.com - 01/06/2021, 07:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Startup pertanian TaniHub Group baru saja mendapatkan pendanaan Seri B senilai 65,5 juta dollar AS atau setara Rp 942 miliar. Pendanaan ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis.

CEO TaniHub Group Pamitra Wineka mengatakan, dengan pendanaan tersebut perusahaan bakal tetap fokus dalam pembangunan infrastruktur untuk memperkuat rantai pasokan produk pertanian dari hulu hingga hilir.

"Misalnya, kami mau upgrade warehouse (meningkatkan gudang) supaya pemrosesan hasil tani bisa lebih cepat," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (31/5/2021).

Baca juga: Raih Pendanaan Seri B Senilai Rp 942 miliar, Ini Strategi Bisnis TaniHub

Saat ini TaniHub sendiri memiliki 6 warehouse dan processing and packing center (PPC) atau pusat pemrosesan dan pengemasan produk pertanian.

Lewat PPC yang berada di sentra pertanian maka produk bisa segera dipilah dan dibersihkan dengan mesin otomatis.

Sedangkan keberadaan warehouse yang berada di perkotaan bertujuan untuk mempermudah distribusi produk ke konsumen. Lewat infrastruktur yang mumpuni diharapkan bisa meningkatkan layanan kepada konsumen maupun mitra tani.

"Supaya benefitnya ke mitra tani bisa maksimum, serta bagi para buyer bisa dapat produk yang enggak lewat 48 jam dari lahan, jadi kualitas terjaga dan harga cukup bagus karena langsung dari petani," ungkap Pamitra.

Ia menjelaskan, nantinya pendanaan tersebut akan digunakan untuk ekspansi geografis melalui pembangunan berbagai fasilitas mini hub. Dalam hal ini TaniHub akan bekerja sama juga dengan pemerintah lokal di seluruh Indonesia.

Seiring dengan langkah tersebut, perusahaan juga akan melakukan pengembangan produk dan layanannya melalui penguatan teknologi pada berbagai lini bisnis.

Terkait pemasaran, kata Pamitra, TaniHub masih akan menggandeng dan memperluas kerja sama dengan e-commerce dalam penjualan produk pertaniannya. Ia meyakini, pemasaran lewat e-commerce besar akan mempermudah penjualan di saat perusahaan membangun infrastruktur.

Baca juga: TaniHub Ekspor Produk Pertanian ke UEA, Pemerintah Lihat Peluang Besar

"Kami ingin lebih banyak partner dengan e-commerce yang sudah eksisting dan besar. Kami percaya walaupun bangun infrastruktur dari hulu ke hilir, tapi untuk mempercepat pertumbuhan di hilir maka dengan berpartner, supaya semakin banyak order dan semakin banyak informasi demand (permintaan) ke para petani," jelas dia.

Adapun pendanaan yang didapat TaniHub tersebut dipimpin oleh MDI Ventures dengan partisipasi dari beberapa investor yakni Add Ventures, BRI Ventures, Flourish Ventures, Intudo Ventures, Openspace Ventures, Tenaya Capital, UOB Venture Management, and Vertex Ventures.

Baca juga: Selama Pandemi, Tanihub Catat Kenaikan Jumlah Petani yang Bergabung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com