Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Work from Bali, Gaya Hidup Pengembara Digital, dan Kesiapan Destinasi

Kompas.com - 01/06/2021, 12:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Orel (2020) menambahkan bahwa faktor-faktor itu tidak ditemukan pada organisasi konvensional (old-fashioned).

Biasanya pekerja kreatif yang bergantung pada relasi sosial dan komunikasi informal untuk menginspirasi ide terkait erat dengan cara kerja yang dinamis. Terus mencari suasana baru yang mendorong kreativitas.

Faktor lain juga berkontribusi seperti mengubah gaya hidup (Mueller, 2016), peluang untuk bebas dari rintangan kerja tradisional (Wang dkk, 2018) dan kemungkinan memulai perjalanan menemukan jati diri (Nash dkk, 2018).

Gaya hidup pengembara digital

De Carvalho dkk (2011) mendefinisikan nomaden sebagai fenomena yang kompleks, terdiri atas proses dinamis dari praktik yang melibatkan interaksi antara manusia dan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan di lokasi yang berbeda.

Selanjutnya Bean dan Eisenberg (2006) mendeskripsikan nomaden sebagai "gaya baru yang radikal dari kerja" yang didasarkan atas mobilitas di dalam dan luar perusahaan, kerja paperless dan terintegrasi dengan teknologi yang mendukung fleksibilitas kerja.

Pandangan lain disampaikan Su dan Mark (2008) yang menekankan bahwa gaya hidup nomaden merepresentasi bentuk ekstrim dari kerja secara mobile yang melibatkan tiga standar.

Pertama, pekerja nomaden menghabiskan waktunya untuk melakukan perjalanan (travelling). Kedua, mereka tidak terkait dengan tempat yang tetap. Ketiga mereka membawa dan mengelola sumber daya yang diperlukan sehingga dapat mempersiapkan tempat kerja secara tepat.

Para pengembara digital biasa mengincar destinasi yang sesuai dengan orientasi kerja dan standar yang menjadi acuan mereka menjalani kehidupan.

Berlin (Mueller, 2016) dan Praha (Orel, 2019) di Eropa, Medellin (Thompson, 2018) dan Antigua (Thompson, 2019) di Amerika Selatan, Siem Reap Town, Kamboja (Bouncken dkk, 2016) dan Ubud, Bali (Wang dkk, 2019) di Asia, diakui sebagai kota destinasi para pengembara digital di dunia.

Pemberitaan Kompas.com (12/5/2021) mengutip laporan InsureMyTrip seperti dilansir Forbes menyebutkan, sepuluh negara terbaik para pengembara digital adalah Norwegia, Meksiko, Jerman, Portugal, Islandia, Yunani, Kosta Rika, Jamaika, Spanyol, dan Bermuda.

Belakangan beberapa negara Asia pun gencar mempromosikan destinasinya sebagai tempat yang sesuai untuk pengembara digital.

Baca juga: Dibiayai Negara, Ini Kriteria PNS yang Bisa Kerja dari Resort di Bali

Thailand salah satunya yang menyiapkan Chiang Mai, Bangkok, dan Krabi sebagai destinasi hot spot pengembara digital (Orel, 2020).

Fokus perhatian

Di balik usaha pemulihan wisata dengan menawarkan destinasi sebagai lokasi bagi para pengembara digital, setidaknya terdapat tiga isu yang mengemuka.

Pertama, pengembangan destinasi seharusnya menguntungkan perekonomian lokal penduduk setempat.

Penyiapan sarana dan prasarana pendukung kerja secara digital semestinya dapat menarik para pekerja pengembara digital yang memiliki kecakapan tinggi, bukan sebaliknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com