Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi, Hari Ini Cek Saldo dan Tarik Tunai di ATM Link Masih Gratis

Kompas.com - 01/06/2021, 14:51 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Biaya cek saldo dan tarik tunai di ATM Link untuk nasabah bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) masih gratis pada Selasa (1/6/2021) ini.

Ini berlaku untuk nasabah pemegang kartu ATM Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan BNI yang tak lain adalah bank pelat merah alias perusahaan BUMN.

Gratisnya biaya cek saldo dan tarik tunai di ATM Link ini dipastikan menyusul adanya kesepakatan antara Himbara dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin).

Baca juga: Himbara Sepakat Tunda Penyesuaian Biaya Transaksi Melalui ATM Link

Kedua pihak sepakat untuk menjadwalkan kembali implementasi penyesuaian biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai yang dilakukan di mesin – mesin ATM Merah Putih atau ATM dengan tampilan ATM Link.

Dengan demikian, penyesuaian tarif cek saldo dan tarik tunai yang pada awalnya akan diimplementasikan pada 1 Juni 2021 menjadi ditunda.

Pihak Himbara belum memastikan kapan pengenaan biaya bagi nasabah diberlakukan. Yang jelas, pihaknya mengaku akan lebih dulu menggencarkan sosialisasi kepada nasabah.

“Penundaan ini diharapkan dapat meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat lebih luas lagi,” tulis Himbara dalam keterangan resminya, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Pengenaan Tarif Cek Saldo dan Tarik Tunai ATM Link Resmi Ditunda

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama BNI, Adi Sulistyowati, menegaskan kembali, meski tarif tranksasi di ATM Link nantinya akan disesuaikan, para nasabah Himbara masih bisa menikmati layanan cek saldo dan tarik tunai gratis melalui ATM yang berlogo sama dengan penerbit kartu.

Ia pun memberikan contoh, misalnya pemilik kartu ATM BNI tidak dikenakan biaya transaksi tersebut jika digunakan di ATM Link BNI. Nasabah juga memiliki pilihan untuk melakukan pengecekan saldo secara gratis melalui layanan mobile banking.

Setelah perubahan tarif nanti diberlakukan, BRI, BNI, Mandiri dan BTN yang bergabung dalam layanan ATM Link memastikan layanan transaksi di ATM Link akan lebih baik, dengan jaringan yang luas sampai ke area remote dengan dukungan lebih dari 45.000 ATM.

Menurutnya ini dilakukan sebagai perwujudan komitmen Himbara dan Jalin untuk tetap mengakselerasi inklusi dan literasi keuangan.

Baca juga: Rincian Biaya Tarik Tunai dan Cek Saldo di ATM Link untuk Nasabah BNI

"Tetapi patut diingat penyesuaian tarif baru untuk tarif cek saldo dan tarik tunai tetap lebih rendah dibandingkan jaringan ATM lain di Indonesia. Khusus untuk nasabah penerima bansos, cek saldo dan tarik tunai di ATM Link tidak akan dikenakan biaya sama sekali,” kata Adi.

Selain jangkauan yang lebih luas, penyesuaian biaya transaksi ATM Link diharapkan memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas layanan, keamanan, dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.

Himbara juga mengajak nasabah untuk dapat bertransaksi secara non tunai (cashless) dan melakukan berbagai macam transaksi perbankan secara digital.

Sebelumnya, Himbara berencana menarik biaya cek saldo dan tarik tunai nasabah ketika bertransaksi mulai 1 Juni 2021. Adapun biaya yang sedianya dibebankan kepada nasabah saat bertransaksi di ATM Link, yakni Rp 2.500 untuk cek saldo dari sebelumnya Rp 0 alias gratis.

Baca juga: Komunitas Konsumen Minta Erick Thohir Batalkan Pengenaan Tarif di ATM Link

Sementara itu, untuk biaya tarik tunai ditetapkan berubah dari sebelumnya Rp 0 atau gratis menjadi Rp 5.000. Sedangkan untuk transfer tidak mengalami perubahan yakni tetap dikenakan biaya sebesar Rp 4.000 seperti kebijakan sebelumnya.

Kini, kebijakan tersebut resmi ditunda sehingga cek saldo dan tarik tunai di ATM Link masih gratis bagi pemegang kartu Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan BNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com