Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Buka Program Studi S2 Terapan Pelayaran, Tertarik?

Kompas.com - 02/06/2021, 09:23 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka program studi S2 (Pascasarjana) Terapan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Pembukaan program vokasi ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kemaritiman.

“Program Magister Terapan di bidang pelayaran ini adalah yang pertama ada di Indonesia. Keberadaan prodi ini diharapkan semakin meningkatkan kualitas SDM maritim Indonesia,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Rabu (2/6/2021).

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 001/D/O/2021 tentang Izin Pembukaan Program Studi Magister Terapan di STIP Jakarta, ada dua program studi yang dibuka.

Baca juga: Kemenperin Akan Data Kebutuhan Mesin IKM

Terdiri dari prodi Pemasaran, Inovasi dan Teknologi Program Magister Terapan (M.Tr.M) dengan sebanyak 48 Satuan Kredit Semester (SKS) dan Teknik Keselamatan dan Resiko Program Magister Terapan (M.Tr.T) dengan total 49 SKS.

Menurut Budi Karya, pembukaan prodi magister terapan di bidang pelayaran ini sekaligus menjadi proyek percontohan bagi sekolah tinggi di sektor lainnya yang ada di bawah pengelolaan Badan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kemenhub dalam mengadakan prodi magister terapan.

"Ini akan dijadikan proyek percontohan bagi sekolah tinggi di sektor lainnya yakni di darat, udara, dan perkeretaapian untuk mengadakan prodi magister terapan," kata dia.

Widyaswara Ahli Utama Kemenhub Sugihardjo menambahkan, pembukaan prodi magister terapan di sektor pelayaran ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja di sektor pelayaran baik domestik maupun internasional.

Baca juga: Berapa Harga Pemakaman di San Diego Hills?

Ia bilang, dengan dibukanya dua prodi magister terapan di STIP Jakarta, akan memberikan kesempatan kepada dosen dan pegawai di sektor transportasi Laut untuk melanjutkan jenjang pendidikan S-2 yang linier dengan latar belakang pendidikan dan tugas kedinasannya.

“Visi dari dibukanya program ini adalah menjadikan program studi magister terapan ini bertaraf internasional yang menghasilkan SDM perhubungan yang profesional,” kata Sugihardjo.

Adapun pendaftaran program Magister Terapan ini telah dibuka mulai awal Mei 2021 hingga Juli 2021 yang terbagi dalam 3 gelombang. Pertama telah dibuka dari 3 Mei hingga 23 Mei 2021, kedua dibuka dari 24 Mei hingga 21 Juni, dan ketiga dibuka dari 23 Juni hingga 21 Juli.

Sementara kegiatan perkuliahan akan dimulai pada Agustus 2021 mendatang. Untuk informasi lebih lengkap mengenai persyaratan pendaftarannya bisa mengunjungi website resmi STIP Jakarta di http://pmb.stipjakarta.ac.id

Baca juga: Turun Rp 4.000, Simak Rincian Harga Emas Batangan Antam Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com