Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Jika GoTo Melantai di Bursa, Ini Dampaknya bagi Reksa Dana

Kompas.com - 02/06/2021, 10:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Paska-merger antara Gojek dengan Tokopedia menjadi GoTo, langkah selanjutnya adalah melantai di Bursa Efek Indonesia atau dikenal dengan istilah go public. Bagaimana dampaknya bagi reksa dana ?

Menurut pemberitaan Bloomberg, valuasi GoTo setelah merger berdasarkan pendanaan yang sudah masuk adalah 18 miliar dollar AS, dengan kurs Rp 14.250 dollar AS setara Rp 256,5 triliun. Untuk nilai IPO, ditargetkan antara 35 miliar–40 miliar dollar AS atau setara Rp 498,75 triliun–Rp 570 triliun.

Untuk memahami pengaruh dari go public GoTo terhadap reksa dana, kita perlu memahami dulu yang namanya Kapitalisasi Pasar (Market Caps) dan Bobot saham dalam IHSG.

Baca juga: SoftBank dan Alibaba Jadi Pemilik Saham Terbesar di GoTo

Kapitalisasi Pasar dan Bobot

Kapitalisasi pasar adalah perkalian antara jumlah lembar saham suatu perusahaan dengan harga sahamnya.

Kapitalisasi pasar ini selanjutnya dijadikan sebagai dasar untuk menentukan bobot suatu saham dari seluruh saham atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sebagai contoh, pada akhir April Bank BCA memiliki 24.408.459.900 lembar saham beredar. Dengan harga Rp 32.025 per saham, maka kapitalisasi pasar dari BBCA adalah Rp 781,6 triliun.

Total dari kapitalisasi pasar IHSG pada periode yang sama adalah Rp 7.096 triliun, sehingga bobot BBCA dalam IHSG adalah 11,02 persen

Angka persentase pada setiap saham menunjukkan bobot saham dalam IHSG. Sebagai contoh, Bank BCA dengan bobot 11,02 persen, itu berarti jika dalam 1 hari, semua saham harganya sama dan harga BBCA naik 5 persen, maka IHSG akan naik sebesar 5 persen x 11,02 persen = 0,551 persen.

Semakin besar bobot suatu saham, maka semakin besar pula pengaruh saham tersebut terhadap IHSG.

Baca juga: BEI Kantongi 25 Calon Emiten, Termasuk GoTo?

10 Perusahaan dengan Kapitalisasi dan Bobot Terbesar

Berdasarkan data statistik Bursa Efek Indonesia per akhir april 2021, 10 perusahaan dengan kapitalisasi terbesar dan bobotnya dalam IHSG, sebagai berikut:

1. Bank BCA (BBCA), Rp 781.6 T – 11,02 persen
2. Bank BRI (BBRI), Rp 494.5 T – 6,97 persen
3. Telkom (TLKM), Rp 316.9 T – 4,47 persen
4. Bank Mandiri (BMRI), Rp 285.2 T – 4.02%
5. Unilever (UNVR), Rp 228.9 T – 3,23 persen
6. Astra Internasional (ASII), Rp 222,6 T – 3.14 persen
7. Chandra Asri Petrochemical (TPIA), Rp 179.6 T – 2,53 persen
8. HM Sampoerna (HMSP), Rp 153.5 T – 2,16 persen
9. Bank Jago (ARTO), Rp 139.2 T – 1,96 persen
10. Elang Mahkota Teknologi (EMTK), Rp 137,0 T – 1,93 persen

Total 10 saham terbesar memiliki kapitalisasi pasar Rp 2.939 Triliun atau setara 41,4 persen. Total seluruh kapitalisasi pasar dari IHSG sendiri adalah Rp 7.096 Triliun.

Jika GoTo IPO

Baca juga: Jadi Presiden Grup GoTo, Ini Profil Patrick Cao

Dengan asumsi target valuasinya tercapai yaitu 35 miliar–40 miliar dollar AS atau setara Rp 498,75 triliun–Rp 570 triliun, hal ini akan menempatkan GoTo sebagai perusahaan dengan kapitalisasi terbesar kedua setelah Bank BCA.

Bahkan jika harganya naik signifikan paska IPO, bisa berpotensi membuat GoTo menyalip Bank BCA.

Peta kapitalisasi pasar dan bobot juga akan berubah karena masuknya saham GoTo. Dengan asumsi nilai tengah Rp 535 triliun (Rp 498,75 + 570 dibagi 2) dan nilai kapitalisasi pasar per akhir April 2021, maka total seluruh kapitalisasi pasar IHSG adalah Rp 7.096 Triliun + 535 triliun menjadi Rp 7.631 Triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com