Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Hulu Migas Ramai-ramai Hengkang dari Pengelolaan Blok Migas Tanah Air

Kompas.com - 02/06/2021, 11:35 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Investor hulu migas ramai-ramai hengkang dari pengelolaan blok migas tanah air dalam kurun beberapa tahun terakhir. Terbaru, ConocoPhillips berencana melepas hak partisipasi alias Participating Interest (PI) yang dimiliki pada Blok Corridor.

Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan, rencana ConocoPhillips melepas hak partisipasi alias participating interest (PI) pada Blok Corridor telah disampaikan kepada SKK Migas.

"Secara verbal sudah disampaikan seperti itu (melepas PI)," kata Fatar kepada Kontan.co.id, Senin (31/5/2021).

Baca juga: Penyerahan BMN Hulu Migas Harus Dilakukan 2 Tahun Sebelum Terminasi

Kendati sudah menyatakan niat secara verbal namun pihak ConocoPhillips belum merinci lebih jauh alasan melepas PI di Blok Corridor.

Fatar pun memastikan belum ada rencana pertemuan untuk saat ini. SKK Migas masih menanti pengajuan proposal secara resmi oleh ConocoPhillips.

Dikonfirmasi terpisah, Vice President Commercial and Business Development ConocoPhillips Taufik Ahmad pun enggan berkomentar lebih jauh soal kabar ini.

"Sampai saat ini belum ada penjelasan tambahan selain dari apa yang disampaikan SKK Migas," kata Taufik ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (1/6/2021).

Saat ini, ConocoPhilips tercatat sebagai kontraktor Blok Corridor dengan hak partisipasi sebesar 54 persen dan Repsol Energy memiliki porsi sebesar 36 persen. Sementara sisanya, Pertamina menggenggam hak partisipasi sebanyak 10 persen.

Adapun, kontrak bagi hasil (PSC) yang ada saat ini akan berakhir pada 20 Desember 2023. Kontrak bagi hasil yang baru telah ditandatangani pada 2019 silam dimana KKKS eksisting memperoleh perpanjangan selama 20 tahun dengan PSC Gross Split.

Baca juga: SKK Migas Proyeksi Lifting Minyak Tak Capai Target di Akhir Tahun

Pada kurun 2023-2026 akan dilakukan masa transisi, di mana ConocoPhillips masih akan menjadi operator. Namun setelah periode tersebut, operatorship akan berpindah ke Pertamina.

Selain itu, pada PSC yang baru nantinya juga bakal terjadi perubahan besaran PI untuk tiap KKKS yakni Pertamina Hulu Energi Corridor 30 persen, ConocoPhillips 46 persen dan Repsol 24 persen.

Rencana hengkangnya ConocoPhillips menambah panjang daftar perusahaan migas global yang hengkang dari Indonesia.

Sebelumnya, pada Juli 2020 Royal Dutch Shell Plc (Shell) berencana mundur dari Proyek Gas Abadi Blok Masela. Shell yang memegang hak partisipasi 35% pun kini masih mencari calon pengganti.

Investor migas lain yang juga berniat hengkang yakni PT Chevron Pacific Indonesia yang bakal melepas hak partisipasi di Blok Indonesia Deep Water Development (IDD).

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno bilang pencarian mitra untuk Blok Masela ditargetkan bisa rampung akhir tahun ini.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com