Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdorong Puasa dan Lebaran, Inflasi Bulan Mei Melonjak Jadi 0,32 Persen

Kompas.com - 02/06/2021, 12:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada bulan Mei 2021 mencapai 0,32 persen.

Dengan begitu, tingkat inflasi sepanjang tahun 2021 sebesar 0,90 persen (year to date/ytd) dan tingkat inflasi tahunan mencapai 1,68 persen (year on year/yoy).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, dari 90 kota IHK yang dipantau BPS, terdapat 78 kota IHK mengalami inflasi, dan 12 kota IHK mengalami deflasi.

Baca juga: Waspadai Inflasi, BI Diprediksi Dongkrak Suku Bunga Acuan Tahun Depan

 

Kota IHK dengan inflasi tertinggi adalah Manokwari sebesar 1,83 persen dan yang terendah di Tembilahan sebesar 0,01 persen.

Sementara kota dengan tingkat deflasi tertinggi adalah Timika sebesar 0,83 persen. Sedangkan kota dengan deflasi terendah adalah Palembang sebesar 0,02 persen.

"Inflasi bulan Mei sebesar 0,32 persen, terutama disumbang oleh komoditas terkait bahan makanan dan kebutuhan saat puasa dan hari raya," kata Setianto dalam konferensi virtual, Rabu (2/6/2021).

Dia menjelaskan, seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Namun, kelompok dengan sumbangan inflasi terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Inflasi pada kelompok ini mencapai 0,38 persen dengan andil terhadap inflasi 0,10 persen.

Kelompok kedua penyumbang inflasi adalah transportasi. Tercatat, inflasi pada kelompok ini sebesar 0,71 persen dengan andil 0,08 persen. Sektor transportasi dengan andil terbesar adalah jasa angkutan penumpang dengan andil 0,07 persen.

Kemudian, emas perhiasan pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memberi andil 0,02 persen dengan inflasi sebesar 1 persen. Secara keseluruhan, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi 0,59 persen dengan andil 0,04 persen.

Dengan demikian, penyumbang inflasi dengan andil 0,04 persen adalah jeruk, daging sapi, minyak goreng, emas perhiasan, dan tarif angkutan antar kota. Komoditas lain dengan andil 0,01 persen sepertu nasi dengan lauk, tarik parkir, ayam hidup, tarif kereta api, dan kentang.

Baca juga: Inflasi April Rendah, Lonjakan Barang Impor Dinilai Tak Berpengaruh Banyak

Inflasi inti merangkak naik

BPS juga mencatat inflasi inti pada bulan Mei 2021 mencapai 0,24 persen dengan andil 0,16 persen. Inflasi disumbang oleh ikan segar berupa ikan cakalang dan tuna ekor kuning sebesar 0,04 persen.

Inflasi inti juga disumbang oleh kenaikan harga emas perhiasan yang memiliki andil 0,02 persen dan lauk pauk 0,01 persen.

Inflasi inti sebesar 0,24 persen pada bulan Mei 2021 tercatat mulai mengalami kenaikan jika dibanding bulan April 2021 yang sebesar 0,14 persen.

"Inflasi inti bulan Mei 2021 juga melampaui inflasi inti 2020. Secara tahunan (yoy), inflasi inti bulan Mei ini sebesar 1,37 persen. Ini lebih tinggi dibanding bulan april sebesar 1,18 persen (yoy)," beber Setianto.

Baca juga: LPS: Suku Bunga Simpanan Perbankan Trennya Menurun

Adapun inflasi untuk harga yang diatur pemerintah (administered prices) dengan andil 0,04 persen adalah tarif angkutan udara.

Sementara, komponen dengan andil 0,02 persen adalah tarif angkutan antar kota, dan komponen dengan andil 0,01 persen adalah tarif parkir dan tiket kereta api.

Selanjutnya, kelompok komoditas harga bergejolak (volatile food) yang menyumbang inflasi adalah daging ayam ras dengan andil 0,04 persen, ikan segar dengan andil 0,04 persen, serta jeruk, minyak goreng, dan daging sapi masing-masing 0,02 persen.

"Jadi bahan makanan inflasinya 0,46 persen dan andil 0,09 persen. bahan makanan adalah daging ayam ras, ikan segar daging sapi dan lain-lain," pungkas Setianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com