Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Komisaris Garuda, Yenny Wahid Ikut Tolak Terima Gaji

Kompas.com - 02/06/2021, 13:51 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sedang terpuruk akibat terdampak pandemi Covid-19, serta terlilit utang mencapai sekitar Rp 70 triliun.

Berbagai upaya efisiensi atau penghematan tengah dilakukan untuk meringankan beban keuangan maskapai pelat merah tersebut.

Untuk mendukung upaya efisiensi tersebut, Komisaris Independen Garuda Indonesia Yenny Wahid mengatakan, dewan komisaris perseroan sepakat untuk meminta agar gajinya tidak dibayarkan terlebih dahulu.

Baca juga: Erick Thohir Bakal Pangkas Jumlah Komisaris Garuda Indonesia Untuk Efisiensi

“Ada kesepakatan di dewan komisaris untuk meminta gaji distop dulu untuk meringankan beban keuangan Garuda,” katanya kepada Kompas.com, Rabu (1/6/2021).

Ia menyebutkan, penangguhan gaji akan diminta dilakukan hingga kondisi keuangan perseroan sudah mulai menunjukan adanya perbaikan.

“Kita lihat cashflow perusahaan, kalau sudah mulai positif bisa kembali dibayarkan. Yang penting kewajiban-kewajiban pihak lain diselesaikan dulu,” ujarnya.

Yenny mengakui, ini bukan kali pertama dewan komisaris mengusulkan pengurangan porsi atau penangguhan gaji, semenjak pandemi Covid-19 merebak.

Putri Gus Dur itu menjelaskan, semenjak merebaknya pandemi pada awal tahun lalu, dewan komisaris mengusulkan pemangkasan gaji, dimana semakin besar jabatan, semakin tinggi pula porsi potongannya.

Baca juga: Komisaris Garuda Peter Gontha Minta Gajinya Ditangguhkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com