Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Peter F Gontha, Komisaris Garuda yang Minta Penangguhan Gaji

Kompas.com - 02/06/2021, 14:33 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk ramai diperbincangkan publik, termasuk mengenai permintaan penangguhan gaji salah satu Anggota Dewan Komisaris Peter F Gontha.

Permintaan Peter F Gontha tersebut terungkap lewat akun resmi Instagramnya, yang meminta kepada manajemen Garuda agar menghentikan pembayaran honorium.

Permintaan tersebut ia tulis dalam bentuk surat yang dibuat pada hari ini (2/6/2021), yang ditujukan kepada Dewan Komisaris Garuda Indonesia dan ditembuskan kepada Direktur Keuangan perusahaan.

Baca juga: Komisaris Garuda Peter Gontha Minta Gajinya Ditangguhkan

"Maka kami mohon demi sedikit meringankan beban perusahaan, untuk segera, mulai bulan Mei 2021, yang memang pembayarannya ditangguhkan, memberhentikan pembayaran honorium bulanan kami sampai rapat pemegang saham mendatang," kata Peter dalam surat tersebut, Rabu.

Garuda Indonesia diketahui memang sedang dilanda masalah keuangan akibat terlilit utang yang kian mempersulit kondisi perusahaan. Persoalan itu ditangkap Peter F Gontha sehingga ia mengajukan agar gajinya tak dibayar terlebih dahulu.

Lantas siapa sebenarnya sosok Peter F Gonta? Berikut ini ulasan mengenai profil bisnis Peter F Gontha, yang tergolong bukan orang baru dalam dunia bisnis Indonesia.

Diberitakan harian Kompas, 4 Januari 1994, Peter F Gontha bersama dengan Bambang Trihatmodjo mendirikan Grup Bimantara pada tahun 1981. Di awal pendiriannya, bisnis Bimantara banyak bermitra dengan pengusaha-pengusaha kuat nasional.

Baca juga: Jadi Komisaris Garuda, Yenny Wahid Ikut Tolak Terima Gaji

Tiga nama lain yang mengendalikan Grup Bimantara yaitu Indra Rukmana yang merupakan suami Siti Hardiyanti Rukmana, putri sulung Presiden Soeharto; Mochamad Tachril; dan Rosano Barack.

Selain mendapatkan porsi saham, Peter F Gontha juga berperan sebagai Wakil Presiden Direktur di grup usaha keluarga Cendana tersebut. Sementara menurut Peter F Gontha, dirinya baru bergabung dengan Bimantara tahun 1984.

"Saya join Bimantara1984. Sampai 1983 masih jadi bos AMEX," sebutnya. Peter F Gontha memang pernah menjadi Vice President American Express (AMEX) Bank untuk Asia.

Pada periode 1990/1991, setelah lebih kurang sembilan tahun beroperasi, aset usaha grup swasta nasional itu berkembang luas pada 11 jalur kelompok bisnis dengan 113 perusahaan, menyusul terbentuknya satu jaringan usaha baru, yakni Kelompok Komunikasi, Penyiaran, dan Publikasi.

Kelompok baru itu meluas dengan tiga perusahaan televisi, antara lain PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dengan 65 persen aset Bimantara, dan PT Surya Citra Televisi Indonesia (SCTV) yang merupakan usaha patungan Bimantara dengan bos Subentra Group Sudwikatmono, dan bos Napan Group Henry Pribadi.

Sedangkan pada jaringan usaha telekomunikasi, dikembangkan empat perusahaan, antara lain PT Elektrindo Nusantara (telepon genggam) dengan aset 50 persen Bimantara dan 50 persen NEC Sumitomo.

Baca juga: Erick Thohir Bakal Pangkas Jumlah Komisaris Garuda Indonesia untuk Efisiensi

Kemudian, PT Mediacitra Indostar (satelit) dengan komposisi 30 persen saham Bimantara, 40 persen saham PT Telkom, dan sisanya terbagi pada tiga pihak, yakni Ny. Siti Hardiyanti, PT Seruni Sejati, dan Departemen Penerangan.

Kedua jaringan dalam kelompok baru itu masih ditambah lagi dengan jaringan usaha radio FM, media cetak, dan periklanan, yang membawahkan dua perusahaan radio, yakni PT Radio Tri Jaya Sakti (Jakarta) dan PT Radio Surya Cakra FM (Surabaya).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com