Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Menerima atau Menolak Dijodohkan

Kompas.com - 02/06/2021, 19:19 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Jodoh tidak datang begitu saja: ada proses yang mesti dijalani dan penjajakan yang didalami.

Apalagi dalam upaya perjodohan yang dilakukan oleh teman maupun keluarga sebagai pihak ketiga, pasti ada perasaan tidak enaknya.

Namun, sayangnya cara seperti ini kerap tidak disukai karena seakan dianggap sudah tidak mampu mencari jodoh sendiri. Jadi walau belum memulai perjodohan, justru penolakan yang pertama dilakukan.

Masihkah cara-cara seperti perjodohan ini memang tidak ampuh dalam menemukan jodoh yang ditunggu itu?

1. Dikenalkan Bukan Dijodohkan

Perjodohan dengan tujuan menyatukan dalam pernikahan, menurut Kompasianer Yana Haudy sudah tidak lagi relevan.

Praktik perjodohan masih marak dan memang tidak ada salahnya dilakukan bila kedua calon mempelai menyetujuinya.

Perkara bertahan dalam pernikahan hasil perjodohan yang biasa dijadikan alasan utama menolak juga tidak bisa disamaratakan. Ada banyak contoh yang bertahan karena memang saling menyayangi.

"Kita tidak pernah tahu pasangan seperti apa yang cocok untuk seseorang, kita hanya bisa menduga-duga berdasarkan karakter dari orang yang akan kita jodohkan," tulis Kompasianer Yana Haudy. (Baca selengkapnya)

2. Hal-hal Menarik tentang Perjodohan

Untuk mereka yang masih belum menemukan jodohnya, kadang baru sekadar mendengar kata "perjodohan" seringkali yang terbayang adalah penderitaan dan penolakan.

Perjodohan tidak selalu buruk, menurut Kompasianer Seliara, cobalah untuk menyikapi dengan kalem dan hati jernih, mungkin saja dia memang jodoh terbaik yang ditakdirkan datang.

Ada cerita yang unik dan menarik saat pertemuan pertama. Biasanya orang tua akan antusias mengatur acara supaya anak-anaknya bisa bertemu dan saling mengenal.

"Saat mencarikan jodoh, orangtua pasti sudah mempertimbangan tentang kesetaraan, atau istilah lainnya sekufu," tulis Kompasianer Seliara

Kesetaraan ini, walau bukan segalanya, cukup memegang peran penting dalam membina keluarga. (Baca selengkapnya)

3. "Puppy Love", Perjodohan Dadakan Kaum Remaja

Puppy love, dunia percintaan yang sering menyapa kaum remaja. Terkait hal tersebut Kompasianer Desi Indah Hani membuka tulisannya dengan pertanyaan menarik: benarkah percintaan yang hadir karena sebuah perjodohan dadakan?

Di dalam fase remaja ini akan ada beberapa proses yang akan dirasakan. Salah satunya, mengenai perasaan cinta yang nyangkut di hati.

Nah, berbeda dengan dunia percintaan kaum remaja. Tidak jarang, ompasianer Desi Indah Hani melihatnya percintaan di masa ini sangat dominan menilai hanya pada sebatas fisik semata.

"Bila diperhatikan, penilaian cinta seperti ini hanya sebatas pada perasaan suka dadakan, alias perasaan spontanitas," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

***

Simak beragam konten menarik lainnya tentang dunia percintaan lewat Topik Piliha Kompasiana: Perjodohan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com