Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Atasi Euforia pada Usia 25 Tahun

Kompas.com - 03/06/2021, 12:54 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Tidak pernah ada kisah sukses yang bisa didapat dalam satu malam. Ada proses yang mesti dijalani walau itu dari paling bawah sekalipun.

Akan tetapi, kini dunia pekerjaan kian berkembang. Mereka yang masih kuliah juga bisa memulai karier berdasarkan kemampuan dan minat yang dimiliki.

Namun, semua adalah pilihan. Karena tidak sedikit juga mereka yang menikmati masa-masa mudanya dengan hal positif lainnya.

Yang jelas, asal kita bisa memanfaatkan saat masih pada usia produktif secara maksimal dengan target yang berbeda-beda.

1. Mengapa Perlu Risalah di Usia 25 Tahun?

Kompasianer Zairiyah Kaoy merasakan, pada usia 25 tahun memang ada di antara masih ingin "bermain" dan sudah mulai "berpikir".

Memang, ketika kita sudah masuk fase tersebut memang sudah bisa menentukan apakah akan "jalan di tempat", "berangkat pelan" atau mulai merencanakan "terbang tinggi".

Sebagai contoh, Kompasianer Zairiyah Kaoy menjelaskan pada usia 25 tahun kita berpotensi untuk merencanakan masa depan dengan usaha yang tepat sesuai dengan tujuan sama halnya menggunakan kendaraan menuju tempat yang diinginkan.

Persoalan cepat atau lambatnya kembali lagi kepada yang mengemudikannya.

Bila banyak "mampir", lanjutnya, tentu akan lambat sampai ditujuan, bila hanya fokus kepada tujuan maka tubuh akan melakukan reaksi cepat sampai pada tujuannya. (Baca selengkapnya)

2. Atasi Euforia Supaya Orang Kaya Baru Jadi Kaya Permanen

Ada baiknya sejak kuliah atau saat merintis karir dan usaha, kita membekali diri dengan pengetahuan terhadap pengelolaan keuangan.

Kompasianer Yana Haudy mengingatkan ketika punya uang terhindar dari euforia yang jadi penyebab kita boros.

Gaya hidup meningkat karena penghasilan yang juga meningkat itu wajar saja. Tapi, itu patut diperhatikan pengelolaan keuangan untuk hal dibawah ini bagi orang yang sudah terbebas dari kesempitan finansial.

"Untuk investasi, misalnya, khusus emas, selain dapat dijadikan investasi, juga dapat berfungsi sebagai tabungan atau penjaga aset ketika nilai mata uang jatuh," tulis Kompasianer Yana Haudy. (Baca selengkapnya)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com