Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Pandemi Bikin Konsumsi Generasi Z Makin Bergantung pada Digital

Kompas.com - 03/06/2021, 13:23 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin melek digital, tak terkecuali generasi Z yang sudah hidup perdampingan pada aplikasi digital.

Hasil survei Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan, pandemi berdampak pada peningkatan adopsi dan penggunaan layanan digital untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, terutama pada Generasi Z.

Konsumsi layanan digital ini mencakup belanja online (e-Commerce), layanan pesan-antar makanan (food delivery), dan layanan pengantaran sembako.

Baca juga: Milenial dan Gen Z Bakal Jadi Penopang Pendapatan Industri Asuransi

“Survei ini menyorot pola konsumsi layanan digital di kalangan generasi Z (Zoomers Indonesia). Kami fokus pada mereka karena mereka lahir dan besar di tengah era teknologi yang berkembang pesat, dengan lahirnya media sosial dan internet," kata Head of Research KIC, Stevanny Limuria dalam siaran pers, Kamis (3/6/2021).

Hasil survei menunjukkan, selama tiga bulan terakhir, 57 persen responden merupakan pengguna aktif situs e-commerce, 36 persen menggunakan layanan pengiriman makanan, dan 23 persen menggunakan layanan pengiriman bahan makanan.

Jika dirinci per layanan, 57 persen Gen Z telah menggunakan e-Commerce dalam tiga bulan terakhir, dan 81 persen di antaranya berbelanja di platform e-Commerce setidaknya sebulan sekali.

Pengguna e-commerce menilai penggunaan layanan ini praktis (74 persen), memiliki pilihan produk banyak (62 persen), dan risiko tertular Covid-19 kecil (60 persen).

Kemudian, 50 persen Gen Z menggunakan layanan pengiriman makanan online.

Baca juga: Apindo: Pengusaha Lebih Pilih Rekrut Pekerja Berpengalaman ketimbang Gen Z

Di antara mereka yang pernah menggunakan layanan pesan-antar makanan sebelumnya, 71 persen di antaranya mengatakan bahwa mereka telah aktif menggunakan layanan pesan-antar makanan dalam 3 bulan ini.

Ada beberapa alasan mereka menggunakan layanan digital untuk pesan-antar makanan, seperti praktis, tidak sempat memasak, dan bosan dengan makanan rumahan.

"Menariknya, survei menemukan bahwa 44 persen pengguna pengantaran makanan Gen Z adalah pengguna baru yang baru mulai menggunakan layanan ini selama pandemi, dan 90 persen dari mereka menyatakan bahwa mereka ingin untuk terus menggunakan layanan pengiriman makanan setelah pandemi," kata Stevanny.

Belanja sayur-mayur online juga menjadi hobi baru selama pandemi. Layanan yang terbilang baru ini telah digunakan oleh 32 persen Gen Z.

Namun, 60 persen dari mereka mengakui baru saja beralih ke layanan online selama pandemi dan 88 persen mengatakan mereka akan terus menggunakan atau meningkatkan frekuensi penggunaan layanan ini di masa mendatang.

Baca juga: Tambah Lagi 8, Ini Daftar 73 Perusahaan Pemungut Pajak Digital

Pemimpin pasar

Survei juga menemukan, Generasi Z cenderung mengunggulkan pemain utama di 3 kategori tersebut. Dalam pengiriman makanan, 50 persen memilih GrabFood yang paling sering mereka gunakan dalam 3 bulan terakhir.

Kemudian diikuti oleh gofood (46 persen), ShopeeFood (3 persen), dan Maximfood (kurang dari 1 persen).

Untuk pengiriman online groceries, 3 layanan yang paling banyak digunakan dalam 3 bulan terakhir adalah GrabMart, Shopeemart, dan gomart.

Sementara e-Commerce, 86 persen peserta survei menyatakan pernah menggunakan Shopee sebelumnya, disusul 53 persen yang pernah menggunakan Lazada, dan 50 persem yang pernah menggunakan Tokopedia.

Baca juga: Work from Bali, Gaya Hidup Pengembara Digital, dan Kesiapan Destinasi

 

"Pada masa mendatang, penggunaan platform belanja online diperkirakan akan semakin meningkat dengan 42 persen generasi Z akan lebih sering menggunakannya dalam 6 bulan ke depan. Namun, dengan begitu banyak pemain besar di industri ini, persaingan akan semakin ketat dalam memperebutkan ceruk pasar ini," pungkas Stevanny.

Sebagai informasi, survei dilakukan secara online terhadap 1.146 responden antara 13 - 18 April 2021 dan melibatkan responden berusia 18-29 tahun dari Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, Semarang, Denpasar, dan Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com