Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Situasi Sulit, Dirut Garuda Indonesia: Kami Fokus Pemulihan Kinerja

Kompas.com - 03/06/2021, 17:57 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui kondisi perusahaan yang dipimpinnya saat ini dalam situasi yang menantang.

Pihaknya pun tengah berupaya untuk menyehatkan kembali maskapai pelat merah itu.

Hal tersebut diungkapkan Irfan sebagai respons terhadap beragam pertanyaan media beberapa waktu belakangan terkait kondisi yang terjadi di Garuda Indonesia.

Baca juga: Akankah Nasib Garuda Indonesia Sama seperti Merpati Airlines?

"Saya secara pribadi menyampaikan permohonan maaf dari lubuk hati saya, jika dalam situasi yang menantang seperti saat ini, saya belum dapat membalas maupun menjawab secara satu persatu, pertanyaan dan konfirmasi yang rekan-rekan media sampaikan," ungkap Irfan dalam keterangannya kepada media, Kamis (3/6/2021).

Ia menyatakan, sedari awal dirinya bersama manajemen Garuda Indonesia saat ini berkomitmen untuk selalu memprioritaskan transparansi kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk media.

Namun, Irfan meminta pemakluman jika saat ini belum dapat menyampaikan tanggapan lebih lanjut atas isu terkait Garuda Indonesia yang tengah menjadi sorotan.

Ia bilang, hal itu untuk mengindari adanya polemik-polemik baru.

Dia mengungkapkan, saat ini manajemen Garuda Indonesia sedang berfokus dalam upaya untuk memulihkan kinerja keuangan perusahaan, yang kian terpuruk akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

Baca juga: Garuda Indonesia dan Sengkarut Problematika di Dalamnya

"Saat ini kami jajaran manajemen Garuda berkeinginan untuk fokus dan memaksimalkan upaya dalam upaya pemulihan kinerja, serta berbagai program strategis yang tengah dijalankan perusahaan," jelas Irfan.

Ia pun berharap, dukungan terhadap Garuda Indonesia dapat terus diberikan, di antaranya dengan tetap menggunakan layanan penerbangan maskapai pelat merah ini.

"Kiranya dapat terus mendukung Garuda dengan senantiasa menggunakan layanan penerbangan kami, serta menyampaikan masukan dan kritikan mengenai layanan Garuda kedepannya," tutup Irfan.

Seperti diketahui, kondisi keuangan Garuda Indonesia tengah terpuruk.

Utang perseroan menumpuk hingga mencapai Rp 70 triliun dan diperkirakan terus bertambah Rp 1 triliun tiap bulannya.

Baca juga: Rachmat Gobel Harap Likuidasi Jadi Opsi Terakhir Selamatkan Garuda Indonesia

Oleh sebab itu, perseroan menawarkan progam pensiun dini kepada karyawan sebagai salah satu upaya bertahan.

Di sisi lain, Kementerian BUMN tengah mengkaji 4 opsi penyehatan Garuda Indonesia.

Opsi tersebut terdiri dari, pertama, pemerintah terus mendukung Graruda Indonesia dengan memberikan pinjaman atau suntikan ekuitas.

Kedua, menggunakan hukum perlindungan kebangkrutan untuk merestrukturisasi kewajiban Garuda Indonesia mencakup utang, sewa, dan kontrak kerja.

Ketiga, merestrukturisasi Garuda Indonesia dan mendirikan perusahaan maskapai nasional baru yang fokus pada penerbangan domestik.

Baca juga: Erick Thohir: Garuda Indonesia Akan Fokus ke Penerbangan Domestik

Serta keempat, Garuda Indonesia dilikuidasi dan sektor swasta dibiarkan mengisi kekosongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com