Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSPI Sebut Belum Ada Kepastian Mekanisme PHK Karyawan Giant

Kompas.com - 03/06/2021, 20:32 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta manajemen PT Hero Supermarket Tbk untuk memberikan kepastian terhadap nasib pekerja di Giant, setelah perusahaan berencana menutup seluruh gerai mulai akhir Juli 2021.

Presiden KSPI Said Iqbal mengungkapkan, hingga saat ini pihak manajemen Hero Group belum memberikan kepastian terkait waktu dan mekanisme PHK kepada para pekerja Giant di seluruh Indonesia.

“Perihal perkembangan dari kasus rencana penutupan Giant sebagai salah satu unit usaha Hero Group akhir bulan Juli 2021, belum ada kepastian waktu serta menaknisme terkait rencana PHK pekerja,” ungkap Said Iqbal dalam konferensi pers, Kamis (3/6/2021).

Baca juga: Batal Berangkat Tahun Ini, Calon Jemaah Haji Bisa Refund atau Tunda Keberangkatan

Said menjelaskan, terkait rencana relokasi perkerja di lini usaha Hero Group lainnya seperti Guardian, Hero Supermarket, dan IKEA juga belum dipastikan mekanismenya oleh pihak manajemen. Demikian juga dengan besaran pesangon yang akan diterima buruh yang terkena PHK.

Di sisi lain, Said mengungkapkan pihaknya tidak setuju jika perusahaan mempersyaratkan pekerja yang direlokasi ke lini bisnis Hero harus mendaftar ulang, mengikuti seleksi, dan memulai kerja dari nol lagi.

“Belum ada kesepakatan dan kepastian yang meliputi berapa jumlah orang yang akan ditempatkan di Hero, di Guardian, dan di IKEA. Bagaimana mekanisme penempatannya, tentu ASPEK Indonesia, KSPI, dan serikat pekerja tidak setuju jika pekerja harus mendaftar ulang dengan sistem seleksi,” ungkap dia.

Said menjelaskan, perusahaan tentunya bisa menilai kinerja pekerjanya yang selama puluhan tahun mengabdi di perusahaan. Ia juga berharap pekerja dengan masa kerja yang cukup lama bisa langsung disalurkan ke lini bisnis lain Hero Group.

Baca juga: Giant Tumbang, Bagaimana Nasib UMKM Mitra?

Selain kejelasan nilai pesangon, kompensasi dan nilai hak pekerja lainnya, Said berharap  perusahaan untuk bertindak sesuai dengan perjanjian kerja antara buruh dengan manajemen.

Ia juga mengimbau manajemen Hero Group untuk melakukan perundingan dengan karyawan Giant secara terjadwal guna mendapatkan solusi terbaik.

Sementara itu, Head of Corporate & Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk Diky Risbianto sebelumnya memastikan, seluruh karyawan Giant yang terdampak akan mendapatkan kompensasi yang pantas di luar ketentuan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.

"Kami sepenuhnya berupaya untuk memperlakukan seluruh karyawan dengan penuh empati dan rasa hormat di masa perubahan portofolio ini. Kami juga akan memberikan karyawan yang terdampak akan diberikan kompensasi di atas jumlah yang direkomendasikan di UU Cipta Kerja," ucapnya Selasa (25/5/2021).

Pemberian kompensasi di atas regulasi pemerintah tersebut sebagai ungkapan atau apresiasi perusahaan terhadap seluruh karyawan Giant yang telah mendedikasikan dan turut membantu masa peralihan bisnis tersebut.

"Ini merupakan ungkapan terima kasih kami atas dukungan mereka selama ini serta untuk membantu transisi mereka menuju kesempatan kerja yang baru," kata dia.

Baca juga: Erick Thohir: PLN Itu Utangnya Rp 500 Triliun...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com