Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambangi Pabrik Baja Ringan, Ini Temuan Kementerian PUPR

Kompas.com - 04/06/2021, 08:09 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR, Nicodemus Dauddan mengunjungi tiga lokasi fasilitas produksi baja ringan milik PT Tatalogam Lestari, di kawasan Industri Silicon Valley, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas rantai pasok Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi (SDMPK), khususnya baja ringan, di tanah air.

Nicodemus menjelaskan, kegiatan ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap tugas dan fungsi dalam pembinaan rantai pasok material konstruksi yang dikelola oleh Direktorat Jendral Bina Konstruksi Kementerian PUPR.

Baca juga: Kembangkan Bisnis Hilir, Krakatau Steel Luncurkan Produk Baja Floordeck

Setelah berkeliling melihat fasilitas produksi PT Tatalogam Lestari, Nicodemus mengaku pihaknya mendapat banyak temuan yang cukup penting untuk dicermati dan perlu segera ditindaklanjuti.

Hal pertama, tentang ancaman terganggunya produksi yang bisa berdampak pada kerugian yang tidak sedikit.

“Tadi saya dengar dari Ibu Lani (Wulani Wihardjono, CFO PT Tatalogam Lestari), ternyata jika ada sedikit gangguan saja, misalnya listrik mati, atau gasnya mati. Itu ternyata membuat satu kali produksi itu barang reject-nya banyak sehingga kerugian orang usaha itu menjadi besar. Itu ternyata harus jadi perhatian kita, bukan sekadar materialnya saja, tapi juga seluruh pendukungnya” ujar Nicodemus dikutip Kompas.com melalui siaran persnya, Kamis (3/6/2021).

Temuan kedua yang menjadi sorotan Nicodemus adalah masih tingginya permintaan Cold Roll Coil (CRC) sebagai bahan baku BJLAS.

Baca juga: Bantah Selundupkan Baja Dari China, Bos Krakatau Steel: Tuduhan yang Sangat Tidak Logis

Namun, saat ini, suplainya terhambat karena fluktuasi harga dan alokasi yang terbatas sehingga hal ini harus menjadi perhatian khusus.

Temuan ketiga yang cukup penting diapresiasi adalah tingginya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada material konstruksi Tatalogam Group.

Nicodemus mengaku terkejut mengetahui TKDN untuk produk BJLAS yang diproduksi PT Tata Metal Lestari sudah mencapai 67 persen.

Nicodemus mewakili Kementerian PUPR tentunya mengapresiasi dan mendukung peran aktif dari PT tatalogam Lestari ini sebagai produsen baja ringan terbesar di dalam negeri karena terus meningkatkan TKDN-nya.

“Dari sana kami punya tugas untuk mulai dorong ke Kementerian Keuangan, ke Bappenas dan lainnya supaya dapat apa kalau sudah mencapai, katakanlah sampai 70 persen (TKDN)? Atau contoh lainnya pajak dikurangi, kalau sudah green (hasilkan produk ramah lingkungan). Upaya ini saya kira perlu mendapatkan suatu reward,” terangnya.

Baca juga: Anggota DPR Tuding Krakatau Steel Selundupkan Baja dari China, Buat Negara Rugi Rp 10 Triliun

Nicodemus juga menyoroti perlunya merencanakan strategi dalam membangun ekosistem.

“Saya senang kita bicara ekosistem. Tidak bicara per factory. Yang ini tidak mungkin sendiri, harus ada pendukung juga, ada demand, ada supply, ini harus berimbang. Harus berjalan. Ini juga tadi bahwa ekosistemnya harus mendukung semuanya. Kami mencoba menjadi satu fasilitator, menjadi suatu mediator, tugas kami menyeimbangkan semua itu,” jelasnya.

Selain itu Nicodemus juga mengingatkan akan pentingnya pencatatan Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi (SDMPK) sesuai amanat Peraturan Menteri PUPR No.7 Tahun 2021 tentang Pencatatan Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi.

Dalam Permen itu disebutkan bahwa tujuan pencatatan SDMPK ini adalah untuk menyiapkan pangkalan data SDMPK, Meminimalkan ketidakpastian informasi terkait ketersediaan SDMPK, mendukung pemenuhan standar Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan Keberlanjutan (K4).

Baca juga: Krakatau Steel Ekspor 20.000 Ton Baja ke Eropa

Sementara itu Vice Presiden PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi menyebut, rantai pasok material konstruksi harus dijaga keseimbangannya. Karena dampaknya cukup siginifikan dalam pembangunan infrastruktur di tanah air.

“Industry konstruksi sangat penting menjadi tulang punggung dalam pemulihan ekonomi karena dampak pandemi Covid -19. Karena itu kami sangat berterimakasih atas kunjungan Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR, untuk melihat kesiapan dan memahami kesulitan-kesulitan apa yang terjadi di lapangan. Yang harus digaris bawahi, kami di Tatalogam Group juga mengusung rantai pasok material konstruksi. Kalau di bisnis kita bicara ekosistem dari hulu ke hilir, kita kawal," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com