Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 4,15 Persen, Ekspor Kelautan dan Perikanan RI Capai Rp 25 Triliun

Kompas.com - 04/06/2021, 09:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekspor perikanan pada caturwulan I 2021 meningkat.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor perikanan meningkat sebesar 4,15 persen selama Januari-April 2021.

Pada 2021, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan kenaikan ekspor sekitar 1 miliar dollar AS dari tahun sebelumnya, dengan total ekspor menjadi 6,05 miliar dollar AS tahun ini.

Baca juga: Perluas Pasar Ekspor RI, Mendag Terbang ke Rusia

"Total nilai ekspor selama caturwulan I tahun ini sebesar 1,75 miliar dollar AS (atau setara Rp 25 triliun)," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti dalam siaran pers, Jumat (4/5/2021).

Bahkan pada April 2021, nilai ekspor produk kelautan dan perikanan menyentuh angka 488,61 juta dollar AS atau lebih tinggi 11,6 persen (yoy).

Kinerja ekspor perikanan yang positif ini akhirnya berdampak pada neraca perdagangan sektor kelautan dan perikanan.

Artati menyebut, surplus neraca perdagangan mencapai 1,59 miliar dollar AS atau naik 3,26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Sektor kelautan dan perikanan adalah harapan menjadi pengungkit perekonomian di masa pandemi Covid-19," tutur Artati.

Baca juga: MenkopUKM Lepas Ekspor Briket Tempurung Kelapa Ke Timur Tengah

Senada, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Machmud memaparkan, Amerika Serikat (AS) menjadi negara tujuan utama ekspor produk kelautan dan perikanan dari Indonesia.

Hal ini terlihat dari kontribusi sebesar 772,59 juta dollar AS atau 44,23 persen terhadap total nilai ekspor caturwulan I 2021.

AS kemudian disusul China dengan nilai ekspor 246,69 juta dollar AS atau 14,12 persen dari total nilai ekspor. Lalu ada Jepang sebesar 190,70 juta dollar AS atau 10,92 persen.

"Selanjutnya negara-negara ASEAN sebesar 189,89 juta dollar AS (10,87 persen), Uni Eropa 83,64 juta dollar AS (4,79 persen), dan Australia sebesar 38,29 juta dollar AS (2,19 persen)," terang Machmud.

Dari sisi komoditas, udang masih menjadi primadona ekspor hasil perikanan. Kemudian disusul tuna cakalang tongkol (TCT), cumi sotong gurita (CSG), rajungan kepiting, dan rumput laut.

Baca juga: UMKM Sarang Walet Keluhkan Sulitnya Ekspor ke China, Ini Kata Kementan

Selama periode Januari – April 2021, nilai ekspor udang mencapai 725,98 juta dollar AS atau 41,56 persen terhadap total nilai ekspor, kemudian TCT sebesar 228,55 juta dollar AS atau 13,08 persen.

"CSG sebesar 178,87 juta dollar AS (10,24 persen), rajungan–kepiting sebesar 150,86 juta dollaf AS (8,64 persen) dan rumput laut sebesar 93,02 juta dollar AS (5,33 persen)," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com