Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ABM Investama Dapat Perpanjangan Kontrak Tambang Senilai Rp 1,65 Triliun

Kompas.com - 04/06/2021, 17:32 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT ABM Investama Tbk (ABM) melalui anak usahanya PT Cipta Kridatama (CK) meraih perpanjangan kontrak kerja sama jasa pertambangan berdurasi selama 5 tahun dengan PT Dizamatra Powerindo (DMP) senilai Rp 1,65 triliun.

"Perpanjangan kontrak dengan DMP ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang CK agar dapat menjadi kontraktor pertambangan yang semakin kompetitif dan memiliki bisnis yang berkelanjutan menuju World Class Mining Contractor," kata Direktur Utama CK Feriwan Sinatra melalui keterangan tertulis, Jumat (4/6/2021).

Lokasi kerja pertambangan CK di site DMP terletak di Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Dalam kesepakatan kerja sama tersebut, CK akan melakukan penambangan lapisan tanah penutup (overburdern removal) dan penyewaan (rental) unit alat berat untuk kebutuhan operasional DMP.

Adapun target penambangan ini nantinya akan mencapai sekitar 32 juta bank cubic metre (BCM) untuk durasi kontrak selama 5 tahun. Dari volume overburden removal tersebut DMP menargetkan hasil sekitar 11 juta ton batu bara.

Baca juga: Stimulus Diskon Listrik Dihentikan Mulai Juli 2021

Target rata-rata produksi overburden removal yang dilakukan Cipta Kridatama sekitar 6 juta bank cubic metre setiap tahun sehingga jumlah produksi batu bara DMP menjadi sebesar 2,2 juta ton per tahunnya.

Feriwan juga menambahkan bahwa operasional CK di proyek DMP tentunya akan didukung penuh oleh perusahaan-perusahaan di bawah naungan Grup ABM dan Tiara Marga Trakindo seperti Trakindo, PT Sanggar Sarana Baja, Grup PT Cipta Krida Bahari dan lain-lain.

"Kami optimistis dapat menjalankan operasional yang unggul serta dapat memberikan hasil yang terbaik bagi DMP," kata dia.

Di tengah melambatnya perekonomian dunia akibat pandemi Covid-19, pada tahun 2020, ABM memperoleh pendapatan sebesar 606,4 juta dollar AS atau bertumbuh 2,36 persen dari tahun 2019, dengan Ebitda 135,0 juta dollar AS.

Peningkatan pendapatan tersebut bersumber dari segmen kontraktor tambang dan juga tambang batu bara, masing-masing sebesar 7,76 persen dan 13,75 persen.

Selain itu, ABM juga mengaku terus memperkuat rantai nilai dan ekosistem usaha batu bara Grup ABM, mulai dari proses penambangan sampai dengan proses perdagangan (mining to trading). Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan sinergi dalam Grup ABM.

Baca juga: Aset Kripto Ini Menguat 300 Persen dalam Sehari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com