Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jamin Kualitas Layanan, TelkomGroup Siapkan Backup Link saat Recovery Kabel Laut SMPCS

Kompas.com - 05/06/2021, 14:06 WIB
Dwi NH,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Pujo Pramono mengatakan, dalam proses penyambungan kabel laut akan terjadi pemadaman repeater pada link Sumatera Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Sorong– Manokwari-Biak.

Penyambungan kabel SMPCS, kata dia, merupakan upaya TelkomGroup agar masyarakat dapat kembali menikmati layanan dengan nyaman. Hal ini dilakukan pasca terputusnya kabel laut pada ruas Biak-Jayapura.

“Pemadaman ini tidak berpengaruh terhadap layanan TelkomGroup, khususnya di lokasi Biak dan Manokwari karena telah tersedia backup yang memadai,” ucap Pujo, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Sabtu (5/6/2021).

Pujo mengaku, pihaknya akan berupaya menghindari pelaksanaan pemadaman waktu puncak agar kenyamanan dalam menggunakan layanan Telkom tetap terjaga.

 Baca juga: Beberapa Wilayah NTT Alami Gangguan Layanan, Telkom Monitor Proses Perbaikan

“Kami memohon maaf apabila terdapat layanan yang kurang maksimal selama proses perbaikan. Hal ini demi mengupayakan kabel kembali tersambung dan pelanggan mendapatkan experience layanan TelkomGroup secara maksimal,” ujarnya.

Pujo mengatakan, proses perbaikan kabel akan dikawal langsung oleh Telkom Infra, salah satu entitas anak usaha Telkom. Target penyambungan kembali kabel laut dapat selesai dilakukan pada awal Juni 2021.

Perlu diketahui, kabel laut SMPCS menggunakan teknologi repeater dikarenakan jarak yang cukup jauh sehingga memerlukan tegangan tinggi.

Untuk itu, saat proses penyambungan kabel diperlukan pemadaman repeater. Namun, pemadaman ini tidak berdampak pada layanan karena sistem backup sudah disiapkan.

Baca juga: Telkom Nyatakan Kualitas Layanan Suara dan Data di Jayapura Sudah Meningkat

Telkom sendiri telah menyiapkan backup link guna memenuhi kebutuhan layanan dalam kondisi normal dengan rata-rata trafik mencapai 40 Gigabits per second (Gbps) untuk link ruas Biak–Manokwari–Sorong.

Trafik normal tersebut dapat dinikmati pelanggan dengan waktu puncak pada pukul 20.00 Waktu Indonesia Tengah (WITA) hingga 22.00 WITA.

Sementara itu, total trafik di waktu lainnya berada di bawah 40 Gbps. Untuk mengatasi masalah ini, Telkom telah menyediakan backup menggunakan ruas Palapa Ring Timur Biak-Manokwari-Sorong dan Nabire-Timika, masing-masing 2 kali 10 Gbps. Dengan begitu total trafik mencapai 40 Gbps.

 Baca juga: Internet di Jayapura Sudah Pulih, Kabel Laut Belum Tersambung

Memberangkatkan Cableship DNEX Pacific Link

Sebagai upaya untuk pemulihan layanan di Jayapura, TelkomGroup mengaku telah memberangkatkan Cableship DNEX Pacific Link (DPL).

Kapal khusus itu akan melakukan penyambungan kabel laut SMPCS ruas Biak-Jayapura pada kedalaman 4.050 meter (m).

Sebagai informasin, kapal DPL dirancang khusus untuk kebutuhan penggelaran dan perbaikan kabel laut. Kapal ini memiliki berat hingga 7.000 ton dan dilengkapi dengan teknologi terbaik, seperti Dynamic Positioning 2 (DP2) untuk sistem otomatisasi dengan full redundancy, Remote Operated Vehicles (ROV), dan plough.

Tak hanya itu, kapal tersebut juga memiliki kemampuan operasi dari kedalaman 10 hingga 6.000 m dan dapat berlayar nonstop hingga 60 hari.

 Baca juga: Kabel Bawah Laut Telkom Putus, Jaringan Internet di Jayapura Terganggu

Kapal DPL telah berada di lokasi titik putus sejak Minggu (30/5/2021) pukul 23:21 WITA dan telah melakukan analisis terhadap kondisi arus, kontur laut, dan pola pelayaran.

Saat ini, kapal sedang melakukan penarikan kabel arah Biak atau Sorong untuk kemudian dilanjutkan menuju arah Jayapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com