Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untung Rugi Investasi Kripto, Simak Tipsnya Supaya Tidak Buntung

Kompas.com - 06/06/2021, 16:25 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang kini mendadak membicarakan mata uang kripto (cryptocurrency). Ini lantaran harganya yang terus melambung tinggi dibandingkan di awal kemunculannya.

Cyptocurrency sendiri sudah sukses melahirkan jutawan, bahkan miliuner dalam beberapa tahun terakhir. Namun yang perlu dipahami, investasi cyptocurrency juga terbilang berisiko tinggi. Sudah banyak cerita mereka yang kehilangan uangnya ketika harga cyptocurrency terjun bebas.

Aktivitas trading cyptocurrency pun meningkat setiap tahunnya seiring dengan kian banyaknya variasi coin yang ditawarkan. Kenaikan aktivitas ini juga didorong dengan munculnya platform bursa crypto yang semakin beragam.

Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka (Bappeti), hingga kini memiliki 13 bursa crypto yang telah resmi terdaftar seperti Indodax, Tokocrypto, Rekeningku, Zipmex, dan lainnya.

Baca juga: Kompak Merosot, Berikut Harga Bitcoin dkk Hari Ini

Pakar Digital, Anthony Leong, mengungkapkan sejatinya investasi itu adalah sebuah langkah untuk menanamkan modal ke suatu instrumen investasi dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan di kemudian hari.

Agar investor terhindar dari kerugian, ia menyarankan investor untuk memahami tingkat risiko dari masing-masing produk mata uang kripto yang ditawarkan di bursa.

"Dalam berdagang kita akan menghadapi keuntungan dan kerugian. Untuk beberapa kalangan, risiko kerugian ini adalah hal yang biasa dan bisa ditoleransi, tetapi tidak sedikit yang memiliki toleransi yang rendah terhadap risiko serupa," jelas Anthony Leong kepada Kompas.com, Minggu (6/6/2021).

Menurut dia, beberapa produk kripto yang relatif cukup aman seperti jenis deposito aset digital. Ia mencontohkan, salah satu kripto jenis deposito adalah yang diedarkan di salah satu bursa kripto.

Baca juga: Aset Kripto Ini Menguat 300 Persen dalam Sehari

"Sebut saja salah satu produk deposito kripto. Kita bisa menemukan berbagai jenis deposito aset kripto yang memiliki APY (annual percentage yield) yang tinggi," ungkap Anthony Leong.

"Return kripto tersebut yang tertinggi adalah 637 persen. Jadi bisa kebayang ya berapa banyak return yang bisa diberikan jika kita berinvestasi di deposito aset digital kripto," kata konsultan ineternet marketing ini.

Ia meyebutkan, kerugiannya berinvestasi di kripto deposito adalah karena reward-nya pun dalam bentuk aset kripto, maka harga jualnya bisa saja menurun dan keuntungan yang didapat akan berkurang.

"Produk kedua adalah likuiditas aset digital kripto. Produk investasi ini adalah bisa dibilang adalah mining versi virtual di mana kita membeli aset kripto dan menyimpan aset kripto itu di dalam kolam likuiditas," terang dia.

Baca juga: Kini, Jual Beli Aset Kripto Banyak Tawaran Menarik

Nantinya aset itu akan berfungsi sebagai AMM (automated market maker) atau validator untuk memvalidasi setiap transaksi yang ada di blockchain.

"Setiap selesai melakukan validasi, maka kita akan mendapatkan reward berupa aset kripto sehingga nilainya akan bertambah. Kerugian dari produk ini adalah adanya impermanent loss di mana kita bisa saja mengalami kerugian dari keitdakseimbangan jumlah aset kripto yang ada di dalam kolam likuiditas," ungkapnya.

Dikatakannya, kerugian tersebut tidak sampai mengurangi modal tetapi hanya mengurangi profit. Risiko ini bisa diminimalisir, karena beberapa penyedia kripto juga menyediakan deposito aset kripto dalam bentuk likuiditas.

Besaran APY yang diberikan adalah di kisaran 100 persen. Produk ketiga adalah bursa trading.

Baca juga: Minimalkan Kerugian! Simak Tips Investasi Aset Kripto

"Di bursa trading, kita bisa melakukan pembelian aset digital kripto untuk mendapatkan profit dari capital (kenaikan harga aset)," tutur Anthony Leong.

Keuntungan yang didapat bisa saja lebih besar dari dua produk di atas, karena kenaikannya bisa 1 sampai 10 kali tergantung dari harga aset dan popularitas dari aset itu.

"Adapun kerugian yang akan kita hadapi adalah penurunan harga aset kripto, sehingga kita bisa mengalami kerugian jika menjualnya. Untuk itu kita perlu jeli dalam memilih aset yang mau dibeli dan diperdagangkan di dalam portofolio kita," ungkap Antohny Leong.

"Ingatlah bahwa aset digital kripto adalah instrumen investasi yang beresiko tinggi. Jadi selalu lakukan riset mendalam dan lakukan manajemen keuangan sebelum berinvestasi di aset digital kripto," ucap Anthony Leong lagi. 

Baca juga: Survei: Kripto Makin Diminati Investor dibanding dengan Aset Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com